Pandemi, NU Care-LAZISNU Tlogopucang Tetap Hitung Koin NU

NEWS

Penulis: Mutabingun
TEMANGGUNG | inspirasiline.com

DUA orang Petugas Penjemput Koin (PPK) sedang menghitung hasil Koin NU, tepat di malam 1 Muharram 1442 H.

PENGURUS Ranting Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung kembali melakukan penghitungan Kotak Infak (Koin) NU, Rabu (19/8), bertepatan dengan malam 1 Muharram 1422 Hijriyah.

Penghitungan rutin bulanan Koin NU, kali ini digelar di Dusun Kedopokan, Desa Tlogopucang. Kegiatan berjalan lancar, meski belakangan sempat terkendala pandemi Covid-19, yang mengharuskan setiap Petugas Penjemput Koin (PPK) melaksanakan penghitungan dari lingkungan masing-masing, sebelum disetorkan ke Bendahara LAZISNU Tlogopucang.

Terkait hal itu, sebelumnya, LAZISNU Tlogopucang juga menggelar aksi sosial seperti pemberian sembako kepada keluarga terdampak Covid-19, pembagian masker, dan bantuan-bantuan lain yang telah di-tasharuf-kan kepada para mustahiq atau penerima/korban terdampak.

Bantuan merupakan wujud kepedulian LAZISNU terhadap masyarakat yang tertimpa musibah akibat wabah, sekaligus kegiatan yang bersifat urgen. Sebab, selain itu LAZISNU Tlogopucang juga men-tasharuf-kan dari hasil Koin NU setiap bulan, yaitu bantuan yang didistribusikan kepada masyarakat yang layak menerima dengan tetap memperhatikan empat pilar program NU Care-LAZISNU: Pilar Kesehatan, Pilar Pendidikan, Pilar Ekonomi, dan Pilar Siaga Bencana.

“Walaupun di tengah wabah Covid-19, penjemputan Koin harus tetap dilaksanakan. Karena yang menjadi tujuan kami adalah azas kemanfaatan, bukan seberapa banyak jumlah yang didapatkan. Harapannya, dengan tetap berjalannya penjemputan Koin NU ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat terdampak pandemi,” kata Jakfar Shodiq, Ketua LAZISNU Tlogopucang sekaligus Ketua GP Ansor PAC Kandangan.

Jakfar Shodiq

Berdasarkan data, sejak pandemi Covid-19, hasil perolehan Koin menurun drastis. Jika semula rata-rata Rp 3,5 juta-Rp 4 juta per bulan, kini hanya terkumpul sekitar Rp 1 juta. Pasalnya, dari keseluruhan 762 kotak, hanya terambil sekitar 150-200 kotak saja selama beberapa bulan ini.

baca juga:  Konsumsi Realfood, Lebih 3.000 Pasien Covid-19 Sembuh

Selain kegiatan PPK yang belum kembali normal, pengurus LAZISNU pun memberlakukan beberapa protokol yang harus dipatuhi dalam penjemputan Koin NU.

Sebagaimana instruksi LAZISNU PC Temanggung, penjemputan dan penghitungan Koin harus tetap berjalan dengan beberapa protokol yang sudah ditetapkan. Satu di antaranya adalah poin 5 Peraturan Penjemputan Koin NU: “Koin yang diambil dipilih dari rumah-rumah yang sekiranya secara ekonomi sedang tidak terdampak (masih memiliki penghasilan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan keluarga).” Itulah salah satu pemicu penurunan perolehan Koin, lima bulan terakhir.

“Untuk itu, diharapkan kepada para PPK, khususnya Ranting Tlogopucang tetap bersinergi dan mulai aktif kembali dalam menjalankan tugas, agar LAZISNU Ranting Tlogopucang semakin bermanfaat untuk kemaslahatan umat,” tandas Jakfar Shodiq, yang juga seorang guru di MAN Temanggung.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *