Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
JUMLAH pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo yang dinyatakan sembuh mencapai 442 orang atau sekitar 75 persen. Dari total jumlah pasien positif sembuh, sembilan di antaranya merupakan bayi yang diduga terpapar virus Corona dari orang tua atau kerabat mereka.
Informasi yang dihimpun, Rabu (23/9/2020), pasien positif Covid-19 di Sukoharjo yang dinyatakan sembuh terus bertambah setiap hari. Angka kesembuhan tertinggi pada kelompok bayi dan anak-anak sekitar 84 persen, kelompok usia balita sebanyak 83,3 persen, dan kelompok dewasa sekitar 77,1 persen. Sebagian besar pasien positif yang dinyatakan sembuh termasuk orang tanpa gejala (OTG).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati mengatakan, penambahan pasien positif dibarengi dengan penambahan pasien sembuh setiap hari. Sebagian besar pasien positif sembuh didominasi kategori OTG. Mereka dinyatakan sembuh jika tidak mengalami demam dan gangguan pernapasan pada hari ke-10 saat menjalani isolasi mandiri.
“Masih ada 119 pasien positif aktif yang berpotensi menularkan virus Covid-19 kepada anggota keluarga, kerabat keluarga, dan tetangga rumah,” katanya.
Yunia menyebut Satgas tak henti-hentinya melacak kontak erat pasien positif baru guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Kontak erat lini pertama langsung menjalani uji usap (swab) untuk memastikan terinfeksi virus Corona atau tidak. Sementara kontak erat lini kedua dan ketiga menjalani tes cepat atau rapid test sebagai bagian dari deteksi dini antibodi tubuh.
Kontak Pejabat DLH
Saat ini, satgas telah melacak sumber penularan virus Corona terhadap dua pejabat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kontak erat lini pertama, seperti anggota keluarga dan teman sekantor bakal menjalani uji swab melalui polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak,” papar Yunia Wahdiyati.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan, Satgas memperkuat cakupan tes PCR untuk mendeteksi pasien positif baru. Ada tiga kelompok masyarakat berisiko tinggi terpapar Covid-19, yakni orang lanjut usia (lansia), masyarakat yang memiliki penyakit kronis, serta ibu hamil.
Mereka bakal menjadi prioritas utama sasaran tes PCR. Apabila mereka melakukan kontak erat dengan pasien positif potensi terinfeksi virus Corona, maka potensi tertular sangat tinggi.
“Ada sejumlah puskesmas yang siap melayani tes PCR bagi masyarakat. Semakin banyak spesimen yang diuji laboratorium, maka semakin cepat pemutusan mata rantai penularan pandemi Covid-19,” ungkap dr Yunia.***