Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
TANGGAPI serius fenomena La Nina, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mempersiapkan diri dengan menggelar Apel Pasukan Gabungan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Alun-alun Sasono Langen Putra Sragen, Senin (26/10/2020).
Dipimpin Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno, apel dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sragen, serta unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, Damkar, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno menyampaikan, apel kesiapsiagaan bencana ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap bencana alam. Karena Kabupaten Sragen termasuk dalam daerah yang berpotensi mengalami bencana hidrometerorologi, yakni bencana banjir, pohon tumbang, angin kencang, dan kekeringan.
“Ketika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, khususnya dalam menghadapi musim penghujan, semua tim yang terlibat bisa segera turun ke lokasi untuk melakukan langkah penanganan dini,” katanya.
Bencana Pandemi
Selain antisipasi bencana, pihaknya juga tetap mewaspadai dan menghadapi pandemi Covid-19.
Dandim Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno mengibaratkan, jika nantinya terjadi bencana alam, tim segera bisa melakukan evakuasi di mana saja, dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Inilah yang membedakan antara antisipasi resiko bencana alam saat ada dan tidak ada pandemi Covid-19.
“Covid-19 sendiri sebenarnya merupakan bagian bencana nonalam, sehingga tetap perlu diperhatikan. Jadi kita bisa tetap mengikuti protokol kesehatan, untuk meminimalisasi terjadinya penumpukan pengungsi apabila terjadi bencana alam,” lanjutnya.
Kepala BPBD Kabupaten Sragen Sugeng Priyono mengatakan, untuk merespons peringatan dini yang dikeluarkan BMKG terkait fenomena La Nina, Pemkab Sragen bersama unsur TNI-Polri dan pihak lainnya langsung melakukan tindakan kesiapsiagaan, baik perlengkapan dan personel.
“Fenomena La Nina ini terjadi karena meningkatnya curah hujan di atas normal, sehingga sangat berpotensi terjadi bencana alam seperti banjir dan angin puting beliung. BMKG memperkirakan, fenomena tersebut selesai di wilayah Sragen pada akhir Oktober ini. Tapi kalau puncaknya, secara nasional berakhir di awal 2021,” ungkap Sugeng Priyono.
Respons Antisipatif
Plt Bupati Dedy Endriyatno menjelaskan, gelar apel kesiapsiagaan merupakan bentuk respons pemerintah dalam mengantisipasi kejadian bencana secara terpadu serta memperhatikan protokol kesehatan.
Menurutnya, hal ini penting dilakukan, karena potensi terjadinya bencana perlu mendapatkan perhatian bersama. Dengan langkah persiapan yag matang, Pemkab dapat melakukan antisipasi dan langkah-langkah penanganan secara cepat, sehingga dampak bencana yang ditimbulkan juga tidak semakin besar.
“Karena itu, dalam apel yang kita adakan ini, juga melibatkan berbagai unsur di dalamnya, yakni BPBD dan perangkat daerah terkait, TNI, Polri, elemen masyarakat, dan organisasi kepemudaan. Karena itu, faktor sinergisitas ini menjadi kunci yang sangat penting,” katanya.
Dedy Endriyatno berharap, dampak bencana dari fenomena La Lina tidak terjadi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sragen.***
Howdy would you mind sharing which blog platform you’re using?
I’m going to start my own blog soon but I’m having a difficult time making a decision between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal.
The reason I ask is because your design seems different
then most blogs and I’m looking for something unique.
P.S Apologies for getting off-topic but I had to ask!