Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
PENGGEMAR bonsai dari berbagai daerah se-Indonesia, sejak Sabtu (7/11/2020) mengikuti event Pameran dan Kontes Bonsai Lokalan di halaman Masjid Abdul Aziz, Desa Gentanbanaran, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Pameran dan Kontes Bonsai Lokalan yang dibuka Camat Plupuh Sumarno ini akan berlangsung hingga Rabu (11/11/2020).


Ketua Panitia Pameran dan Kontes Bonsai Lokalan Sutarto mengatakan, Pameran dan Kontes Bonsai Lokalan diprakarsai oleh Paguyuban Bonsai Sragen Barat, yang mencakup wilayah Sidoharjo, Masaran, dan Gemolong.

Event dimulai 4-5 November penerimaan barang, 6 November penjurian, dan 7 November pembukaan.
“Dilanjutkan tanggal 8, 9, dan 10 November pameran dan tanggal 11 November 2020 penutupan,” ujarnya kepada inspirasiline.com di lokasi Pameran dan Kontes Bonsai Lokalan, Minggu (8/11/2020).
Sutarto menjelaskan, kegiatan pameran ini merupakan kali pertama digelar di Sragen Barat, dengan tujuan mengenalkan berbagai jenis bonsai kepada warga masyarakat di Bumi Sukowati khususnya.
“Di samping itu juga mengajak warga masyarakat kreatif, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup keluarga, khususnya yang ada di Desa Gentanbanaran. Pak Parsono (Ketua PPBI) Sragen kemarin, Sabtu (7/11/2020) sudah meminta pihak desa supaya mengadakan pendidikan dan latihan, kalau perlu mendirikan showroom bonsai ,” ungkapnya.
Banyak Jenis
Sutarto menerangkan, banyak jenis bonsai yang dipamerkan. Mulai jenis serut, ileng-ileng, arabica, asem, dan pohon sisir. Lalu dari bahan luar negeri, ada bonsai xianxi, lohansung, dan lainnya.
Pria yang akrab disapa Pak Totok ini menambahkan, pameran diikuti 345 peserta.

Totok menyampaikan, bonsai kategori bursa boleh dibeli dan transaksi bisa berlangsung selama pameran. Namun pengambilan barang baru dilakukan setelah pameran usai.
Sementara, kategori yang dipamerkan adalah semua pohon. Kriteria yang dinilai mulai dari dasar, bentuk, kesehatan pohon, tata cara menanam pohon, dan lainnya.
Dalam pameran ini, beberapa bonsai dengan harga fantastis juga ikut dipamerkan. Sutarto menyebut, hampir 50 persen yang ditampilkan memang bonsai dengan kelas dan jam terbang mumpuni.
“Misalnya Bonsai Pohon Beringin Kimeng di sini ada yang sudah ditawar Rp 140 juta, tapi belun dikasih. Yang harga Rp 100-an juta juga banyak. Yang harga Rp 20-30 juta lebih banyak lagi,” tuturnya.***