Daerah Irigasi Glapan Timur Digelontor Miliaran Rupiah, Agar Produksi Padi Meningkat

NEWS

Grobogan-Inspirasiline.com. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR saat ini tengah mengerjakan proyek rehabilitasi daerah irigasi Glapan Timur Kabupaten Grobogan. Proyek senilai ratusan milyar rupiah tersebut dilaksanakan oleh sebuah perusahaan kontraktor yakni PT. Adhi Karya.

Demikian disampaikan Sawiji kontraktor lapangan, di lokasi proyek Glapan Timur, Rabu (7/12/22).
Ia menjelaskan rehabilitasi daerah irigasi Glapan Timur bila sudah selesai dikerjakan jelas dapat meningkatkan produksi padi di dua kabupaten yakni Grobogan dan Demak.

Jembatan baru sudah mulai dibangun oleh PT Adhi Karya

Sebagaimana tertulis dalam papan nama proyek, disebutkan proyek senilai Rp.246,8 M dipergunakan untuk membangun jembatan baru yang fungsinya mengganti jembatan lama yang sudah dibangun sejak tahun 1930 hingga sejarang. “Jadi ketika jembatan baru itu kira kira selesai pada pertengahan tahun 2023, nanti jembatan lama itu akan dibongkar total” kata Sawiji.

Selain itu juga membangun kantong lumpur barat dan timur, serta bangunan pengurasan dan pencucian. Pembangunan rehabilitasi daerah irigasi Glapan Timur ini diperkirakan selesai 2 tahun kedepan atau tahun 2024 mendatang, imbuhnya.

Papan nama Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Glapan Timur

Secara teknis, daerah irigasi Glapan Timur mampu mengairi sawah seluas 8.622 hektar, sedangkan daerah irigasi Glapan Barat mampu mengairi sawah seluas 10.113 hektar.

Sedangkan khusus untuk daerah irigasi Glapan Timur memiliki panjang saluran induk 10.071 meter, dan panjang saluran sekunder 81.643 meter, sehingga total panjang saluran daerah irigasi Glapan Timur sepanjang 91.714 meter.
Menurut Sawiji, kendala pekerjaan saat ini yang dirasakan jika terjadi hujan deras yang mengakibatkan bertambahnya volume air di daerah Bendung Glapan, biasanya pekerjaan dihentikan sementara.

Agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai scedule dsn teknis tersebut, pihak BBWS Pemali Juana menggunakan jasa konsultan yakni Korea Rural Community, PT. Indra Karya, PT. Helmy Anugrah dan PT. Multimedia Harapan.
Sawiji menegaskan, proyek irigasi ini bukan sebagai pengendali banjir, tetapi sebagai supply air untuk pengairan tanaman pertanian khususnya padi. (jkwi)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *