inspirasiline.com, Tegal Kabar duka menyelimuti Kota Tegal. Dua pelajar SMA Negeri 4 Tegal, Septian Wahyu Ramadhani (16) dan Nata Qolbi Hidayat (16), dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Prepil, Kamis (16/10) sore. Tragedi ini terjadi saat keduanya sedang berupaya membuat konten video dengan melompat dari Jembatan Prepil, yang terletak di sebelah barat MC Mejasem Barat, Tegal.
Peristiwa nahas tersebut bermula saat kedua korban, yang merupakan siswa kelas 11, bersama teman-temannya bermaksud membuat video konten terjun dari jembatan yang diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Septian menjadi orang pertama yang melompat, disusul oleh Nata. Menurut keterangan saksi mata, salah satu korban sempat meminta tolong karena kesulitan berenang setelah melompat. Namun, tak lama kemudian, keduanya hilang dari permukaan air.

Mendapat laporan, tim SAR gabungan dari BPBD Kota dan Kabupaten Tegal, bersama anggota Babinsa dan Babinkamtibmas, langsung melakukan pencarian. Pencarian dilakukan dengan menyisir sungai hingga tengah malam, namun korban belum berhasil ditemukan. Keluarga korban yang tak kuasa menahan kesedihan, menggelar tahlilan di bawah Jembatan Prepil, berharap kedua korban segera ditemukan.
Upaya pencarian dilanjutkan pada Jumat (17/10). Pihak sekolah SMA Negeri 4 Tegal juga menggelar doa bersama di setiap kelas dan pembacaan surat Yasin untuk mendoakan keselamatan kedua siswanya.
Upaya pencarian membuahkan hasil. Sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu korban berhasil ditemukan dalam kondisi terapung sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Tim SAR segera mengevakuasi korban. Kabar baik selanjutnya datang pada pukul 14.00 WIB, korban kedua akhirnya ditemukan.
Kedua korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah itu, jenazah dibawa pulang ke rumah masing-masing dan dimakamkan. Suasana haru menyelimuti pemakaman kedua korban, diiringi isak tangis dari keluarga, teman sekolah, dan kerabat yang sangat kehilangan.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam membuat konten. Pihak berwenang mengimbau kepada masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan risiko sebelum melakukan kegiatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kejadian ini juga diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial dan berkreasi di dunia maya. (Abiet Sabariang)