Sragen-Inspirasiline.com. Penjaringan Perangkat Desa (Perdes) Padas, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen kisruh. Pelamar yang tidak lulus mengira ada yang tidak beres dalam pelaksanaan tes. Senin (22/11/2021) kemarin beraudensi dengan Pantia Seleksi di Balai Desa setempat.
Dalam audensi tersebut disepakati membentuk Tim untuk mengecek sertifikat milik salah satu pelamar Perdes
Camat Tanon Sumarno yang ditemui Inspirasiline.com Selasa (23/11/2021) pagi mengatakan, Tim verifikasi yang dibentuk untuk mengusut dugaan kejanggalan dalam seleksi penjaringan perdes Padas, mulai terjun melakukan pengecekan ke lapangan.
“Tim terdiri lima personel perwakilan beberapa unsur diterjunkan untuk mengusut 4 sertifikat milik salah satu peserta terpilih yang kemudian memicu protes.
Data yang masuk, salah satu peserta yang diadukan itu mengumpulkan 4 sertifikat. Nah tim verifikasi hari ini mulai bekerja melacak keabsahannya,” Ungkap Camat Tanon Sumarno menjelaskan
Sumarno mengaku, belum bisa menyampaikan karena masih menunggu laporan dari tim verifikasi.
Menurut Camat Sumarno, verifikasi memang difokuskan terhadap 4 sertifikat milik salah satu peserta itu. Sebab yang diadukan sejauh ini memang sertifikat milik yang bersangkutan.
“Kemarin yang diadukan cuma sertifikat milik salah satu peserta itu,” tegasnya.
Infomasi yang diterima Inspirasiline.com sertifikat yang dicurigai itu adalah milik peserta berinisial FH yang melamar sebagai Sekretaris Desa ( Sekdes) dan mendaftar dengan ijazah SMA itu diketahui memiliki nilai prestasi 5.00.
Nilai prestasi FH ini melebihi peserta ranking 2 yang lulusannya sarjana dan hanya mendapat nilai prestasi 4.00.
Selain nilai prestasi, hasil ujian tertulis atau CAT FH juga fantastis mendapat nilai 92 sama seperti peserta terpilih di dua formasi lainnya. Nilai ujian itu jauh di atas peserta lain termasuk yang lulusan sarjana.
FH sendiri akhirnya diumumkan sebagai calon terpilih usai mengumpulkan nilai total 64.33, unggul tipis dari peserta peringkat kedua Muhammad Ahyani Mursyid yang meraih total nilai 63.50.
Wakil Ketua BPD Desa Padas, Mustofa Kamaludin mengatakan BPD juga menerima aduan tertulis dari peserta setelah pengumuman hasil seleksi
Isi aduan terutama terkait transparansi proses penilaian prestasi untuk salah satu peserta terpilih dan keabsahan sertifikatnya.
“Inti aduannya mempertanyakan soal penilaian prestasi. Karena ada peserta yang lulusan SMA bisa dapat nilai prestasi lebih tinggi dari lulusan sarjana. Kemudian dari awal panitia tidak pernah menyampaikan berkas sertifikat dan penilaiannya kepada peserta sehingga timbul kecurigaan,” Ungkap Sumarno menjelaskan. ( Sugimin/17)