Sragen-Inspirasiline.com Memperingati hari Ibu ke 93 tahun 2021 Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sragen menggelar lomba Ngadi Saliro dan Ngadi Busono di Gedung Kartini, Selasa, (30/11/2021) lalu
Layaknya kontes kecantikan, para peserta diberi kesempatan tampil di atas catwalk.
Mereka dinilai tiga dewan juri dengan kriteria penilaian meliputi keserasian berbusana kebaya, performance di atas panggung, make up dan lainnya.
Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu ke 93 Kabupaten Sragen, Ny Damai Tatag Prabawanto mengungkapkan lomba itu digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ibu ke-93 tahun 2021.
Untuk kontes kali ini, total ada 28 peserta dari perwakilan setiap organisasi wanita yang ada di Sragen.
“Ini agenda rutin tahunan yang digelar GOW Sragen. Pesertanya semua perwakilan dari masing-masing Organisasi Wanita ( Orwan).
Semua berpartisipasi karena kemarin sudah ada kesepakatan yang tidak mengirimkan wakil akan didenda Rp 250.000. Akhirnya semua ikut mengirim delegasi,” Ungkap Ny Damai Tatag Prabawanto di Sekretariat GOW Sragen kepada Inspirasiline.com Kamis (2/12/2021)
Dikatakan,Semua peserta wajib mengenakan busana dan dandanan kejawen atau adat Jawa. Setelah dilakukan penilaian, Ny Intan Thomas yang menjadi delegasi dari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sragen akhirnya keluar sebagai juara pertama. Ia juga dinobatkan sebagai peserta favorit usai mendapat penilaian tertinggi dari hadirin.
“Iya semua peserta wajib menampilkan busana jawa. Kita nilai beberapa kriteria mulai dari keserasian, make up, sepatu, jaritnya, hijabnya, sanggulnya dan lainnya. Juara 1 diraih Ny Intan Thomas istri dari pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten ( DKK) Sragen,” Ungkapnya menjelaskan sambil menunjukkan foto sang juara bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Sedangkan juara II, diraih Ny Ari Setitiningsih dan juara III, diraih Ny Madgalena.
Menurut Ny Damai Tatag Prabawanto Selain memeriahkan Hari Ibu ke 93, lomba tersebut juga digelar untuk menanamkan kecintaan kalangan ibu-ibu agar semakin nguri-uri budaya Jawa utamanya dalam hal berbusana.
“Sebagai pendamping suami, wanita itu tidak hanya cantik luarnya saja, tapi dalamnya juga harus cantik. Pepatah jawanya Ajining Rogo Ana Ing Busono,” Ungkapnys.
Ketua GOW Sragen ini berharap lomba berbusana Jawa itu menjadi momentum untuk kalangan ibu-ibu utamanya Dharma Wanita agar melestarikan dan mencintai budaya Jawa yang adiluhung.
Sebab di era modernisasi saat ini, generasi muda cenderung sudah mulai menanggalkan budaya berusaha Jawa atau kebaya. Mereka lebih cenderung mengikuti budaya instan dan modern.
“Sekarang sepertinya generasi muda lebih senang yang serba instan. Termasuk dalam hal berbusana. Makanya lewat ajang seperti ini kita ingin menggugah kembali kesadaran dan kecintaan ibu-ibu agar senantiasa mengenakan busana jawa dan melestarikannya,” Ungkap Ny Damai Tatag Prabawanto selanjutnya
Atas digelarnya lomba itu kata Ny Damai Tatag Prabawanto, Ibu Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapresiasi dan berharap adanya lomba seperti itu bisa menggugah kembali kesadaran dan kecintaan kaum wanita utamanya ibu-ibu agar mencintai dan melestarikan busana jawa.
Ibu Bupati juga berpesan agar GOW di Sragen bisa menjadi contoh dan teladan positif dalam segala hal di hadapan masyarakat utamanya di lingkungan abdi negara. (Sugimin/17)