Wonogiri-Inspirasiline.com. Berada di Dusun Sidorejo, Desa Guwotirto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Monumen Perjuangan Nilai 45 berdiri. Monumen tersebut mengisahkan perjuangan penduduk setempat bersama para pejuang dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan kaum penjajah.
Patung pejuang setinggi 4 m, dibuat dari semen hitam, berdiri menghadap ke utara di atas pondasi bertingkat lima, dilengkapi relief berbagai kisah seperti; pergolakan gerilyawan RI, pembakaran rumah penduduk, serta penganiayaan warga setempat oleh pasukan penjajah.
Monumen tersebut dilengkapi tugu prasasti bertuliskan semboyan ” Patah Tumbuh Hilang Berganti. Lebih Baik Mati Berkalang Tanah, daripada Hidup di Telapak Penjajah.”
Selain prasasti semboyan perjuangan, juga terpampang tullisan Tri Dharma, ” Rumangsa melu handarbeni. Rumangsa wajib hangrungkebi. Mulat sarira hanggrasa wani.”
Monumen perjuangan Nilai 45 dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri, kerjasama dengan ABRI ( TNI ) serta warga setempat secara gotong – royong.
Menurut tulisan yang tertera di prasasti berukuran 30 × 50 Cm, Monumen Perjuangan Nilai 45 diresmikan pada 19 Agus 1975, oleh Danrem 075 Surakarta.
Meski berdiri di pinggir jalan raya perbatasan Provinsi Jawa Tengah – Jawa Timur, lagi pula mudah dilihat, namun tak semua orang mengetahui keberadaan dan makna monumen tersebut, terutama generasi muda. Boleh jadi, kurangnya informasi seputar keberadaan monumen ini, baik dari pemerintah setempat maupun kaum tua kepada generasi penerus.
Kini, Monumen Perjuangan Nilai 45 telah berusia 47 tahun. Patung dan relief tampak kusam, tanpa pagar pembatas, terkesan kurang terawat.
Semula monumen tersebut dicat warna kuning, saat ini diubah dengan warna hijau. Cat dinding relief diperbaharui, di depan patung terpasang bendera merah putih, dengan tiang bambu seadanya.
Area Monumen Perjuangan 45 sebenarnya sangat potensi untuk kawasan bumi perkemahan, wisata alam, karena didukung alam pegunungan Seribu , tebing yang amat indah, pohon Randu Alas berusia ratusan tahun, serta aliran air sendang yang terus mengalir sepanjang tahun. ( Sukamto/19 )