Grobogan-Inspirasiline.com. Sebagai langkah antisipasi terhadap timbulnya penyakit gagal ginjal akut/AKI (accute kidney injury) pada anak yang muncul akhir-akhir ini di Indonesia, kini Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah mengambil langkah dengan memerintahkan semua Puskesmas yang berada di wilayahnya untuk menghentikan pemberian obat obatan berbentuk Syrup kepada pasien khususnya anak.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kab.Grobogan dr.Slamet Widodo kepada media Inspirasiline.com melalui whatsappnya, Sabtu (22/10/22).
Slamet menyebut dengan langkah ini merupakan bentuk kehati hatiannya menyusul adanya surat edaran Badan POM yang melarang pemakaian obat syrup.
“Berdasarkan SE tersebut dan sambil menunggu info lebih lanjut, Puskesmas kami minta untuk tidak menggunakan obat obatan dalam bentuk syrup kepada pasien, kami harus waspadai” ungkap Kadinkes.
Kewaspadaan ini adalah terhadap obat obatan berbentuk Syrup yang dicurigai mengandung atau tercemar zat etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Kedua bahan pelarut itulah yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak, meski harus juga melihat faktor resiko lainnya, tambah Slamet.
Disebutkan, hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 29 obat sirup sampai dengan 19 Oktober 2022 kemaren, ditemukan 5 obat sirup yang ada cemaran zat EG melebihi ambang batas aman, yakni Termorex Syrup,. Flurin DMP Syrup, Unibebi Cough Syrup, Unibebi Demam Syrup, dan Unibebi Demam Drops.
Terkait 5 obat sirup tersebut, kata Slamet, BPOM telah memerintahkan kepada industri farmasi pemilik ijin edar untuk melakukan penarikan sirup obat dari peredaran diseluruh Indonesia dan pemusnahan untuk seluruh bets produk.
Untuk itu, Slamet meminta kepada orang tua untuk waspada, memantau dan mengetahui gejala gagal ginjal akut, meski saat ini di Kab.Grobogan belum ditemukan kasusnya. Untuk mengenali grejalanya, pada awalnya anak demam, mual, muntah, bila anak kencingnya sedikit dari biasanya atau hanya sekali kencing dalan sehari, perlu diwaspadai. “Bila ditemukan gejala seperti itu, anak segera bawa ke dokter atau Rumah sakit, periksa ureum creatinin untuk mengetahui fungsi ginjalnya” ucap nya.
Herry warga Kampung Ngabean Purwodadi berharap perlu adanya sosialisasi lebih lanjut tentang gagal ginjal akut agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Terpisah, Kepala Puskesmas Pulokulon I Kab. Grobogan dr. Endah Yuli Ratnawati kepada Inspirasiline.com mengatakan sesuai instruksi yang diterima, pihaknya saat ini sudah menghentikan sementara obat obatan yang berbentuk Syrup untuk penurun panas dan sebagai gantinya, pasien anak diberikan obat obatan berbentuk puyer. “Kami sudah tidak memberikan obat yang berbentuk Syrup, hanya kami berikan obat puyer saja. Di Puskesmas kami kebetulan tidak ada 5 jenis obat yang disebut BPOM tercemar zat EG/DEG itu” kata dr. Endah.
Terkait jenis penyakit pada anak, dr. Endah menjelaskan di wilayah kerjanya penyakit anak didominasi oleh batuk flu dan pilek. (Jokowi)
Tingkatkan kewaspadaan penggunaan obat syrup, biasakan cek komposisi obat, indikasi, side efect..😊✍🏻