Sragen-Inspirasiline.com. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtonegoro Sragen bersama beberapa CSR memberikan bantuan pembuatan sumur air bersih bagi warga masyarakat di Utara Bengawan yakni Kecamatan Gesi, Kecamatan Mondokan dan Kecamatan sumberlawang yang terdampak kekeringan pada musim kemarau kali ini.
Pembuatan sumur air bersih yang dikerjakan oleh PDAM Tirtonegoro Sragen pada tahap pertama ini dikerjakan sebanyak 13 titik lokasi yang tersebar di tiga Kecamatan. untuk setiap titik sumur dapat melayani kurang lebih 60-80 Kepala Keluarga (KK) sehingga sangat membantu warga yang membutuhkan air bersih dan mengurangi dropping air bersih di wilayah tersebut.
Pada kesempatan ini, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meresmikan sumur air bersih yang siap digunakan di 9 titik sumur yang terletak di 2 Kecamatan yakni Kecamatan Gesi dan Kecamatan Mondokan yang dilaksanakan Selasa (26/9/2023) didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen dan para Asisten Sekda Sragen, Prof. DR Sri Puryono (Sekda Sepuh Provinsi Jawa Tengah) Dan Perwakilan Rektor Undip Semarang.
Bantuan sumur air bersih di wilayah Kecamatan Gesi terdapat 8 sumur yang terletak di empat Desa diantaranya Desa Srawung (Dukuh Padas Rt 11 dan Dukuh Salam Rt 8 dan Rt 9), Desa Poleng (Dukuh Grengseng Rt 4), Desa Slendro (Dukuh Slendro Rt 4 dan Dukuh Kepundung RT 8), Serta Desa Gesi (Dukuh Macanmati RT 5).
Sementara di Wilayah Kecamatan Mondokan bantuan sumur sebanyak 1 sumur yang terletak di Desa Pare. Wilayah Kecamatan Sumbelawang sebanyak 4 sumur yang berada di Desa Pagak, Desa Kacangan, Desa Ngargotirto dan Desa Ngargosari yang kesemuanya telah siap digunakan oleh warga.
Bantuan sumur tersebut berasal dari dana CSR diantaranya PDAM Tirtonegoro Sragen (6 Sumur), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen (1 Sumur), KORPRI Sragen (1 Sumur), Universitas Diponegoro (1 Sumur), Rumah Sakit Islam (RSI) Amal Sehat Sragen (1 Sumur), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sragen (1 Sumur), Alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sragen (1 Sumur) Dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen (1 Sumur).
“Latar belakang kenapa kami melaksanakan pembuatan sumur ini adalah inisiasi dari Pak Sekda dan Dewan Pengawas Karena banyak sekali pengiriman air bersih hampir seribu lebih tangki mengirim air untuk wilayah yang dilanda kekeringan. Itu hanya dapat dipakai sekali setelah itu airnya habis. Akhirnya kita berhitung dan melakukan pengeboran sumur air dalam (Kedalaman 60-85 Meter) dengan kelengkapan jaringan dan infrastruktur termasuk tandon air yang siap digunakan untuk warga masyarakat untuk jangka panjang.” Ungkap Direktur Utama PDAM Sragen, Hanindya Heru Prayitno.
Dikatakannya, Truk Tangki Milik PDAM sampai saat ini masih waiting list sampai dengan akhir tahun 2023. seperti relawan-relawan swasta yang belum bisa tertangani karena terbatasnya sumber air dan terbatasnya armada.
Rencana awal pihaknya akan melakukan pengeboran sebanyak 25 titik sumur di tiga Kecamatan yang kekeringan. Sampai dengan saat ini telah terhitung selama 22 hari pengeboran telah mencapai 13 titik. Sementara sisanya 12 titik akan diselesaikan pada tahap kedua.
Mewakili Universitas Diponegoro Sri Puryono mengatakan, sangat mengapesiasi apa yang telah dilakukan oleh Bupati dan Jajarannya yang sangat pro aktif mengatasi kekeringan dengan membuat 25 titik sumur.
Kedepan Sri Puryono meminta masyarakat merawat sumber air agar lestari disekitarnya dan pada saat musim penghujan dapat menanam pohon gayam. Menurutnya, jika 1 orang bisa menanam 25 pohon akan menghasilkan oksigen yang akan diserap manusia.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan pada saat dahulu dirinya menjadi calon Bupati pernah ditanya oleh salah seorang panelis dari UNS, jika kekeringan melanda wilayah Utara bagaimana solusinya, Yuni sapaan akrab Bupati Sragen itu menjawab akan mengambil air dari waduk kedungombo.
“Ternyata mengambil air dari Kedungombo biayanya sangatlah besar sekitar Rp 200 Miliar termasuk jaringan pipanisasi sampai ke warga. Karena air Waduk Kedungombo bersifat asam dan mengandung pakan ikan sehingga pengolahannya harus benar-benar baik sampai bisa dikonsumsi warga dan diminum.” Katanya.
pdam saat itu tidak memiliki aset sebesar Rp 200 Miliar untuk mengambil alih pengolahan air tersebut walaupun telah memiliki ijin pengambilan air waduk dari SIPA. Sampai masa ijin SIPA berakhir selama empat tahun-pun setelah kita tawarkan kepada Investor lain juga tidak dapat berjalan karena biaya Investasi dengan kembalinya tidak seimbang, BEP-nya membutuhkan waktu 25 tahun lebih.
setelah melalui pembicaraan, Akhirnya timbullah ide untuk mencari sumber air yang dapat digunakan warga yang kekurangan air. PDAM memiliki alat untuk mengecek keberadaan cekungan air sampai keberadaan air ditemukan.
Pembuatan air sumur ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 25 juta yang terdiri dari pemasangan listrik, pengeboran hingga pemasangan tandon air dan menghubungkan jaringan instalasi ke pipa yang sudah ada.
“Sehingga dengan adanya sumur ini kita tidak perlu dropping air lagi. Saat ini kita sudah sampai seribu tangki dengan perhitungan 1 tangki dropping air sebesar Rp 350 Ribu berarti telah mencapai Rp 350 Juta. sebenarnya di peta kekeringan Sragen di masing-masing Desa sudah berkurang dengan masuknya PDAM di Wilayah Tangen dan Jenar. apalagi untuk yang jauh jangkauan dari PDAM, Sumur ini sangat bermanfaat untuk satu RT.” Jelas Bupati Kusdinar Untung Yunj Sukowati panjang lebar.
pihaknya akan terus melanjutkan 25 titik dengan menganalisa peta kekeringan 2022 disandingkan 2023 serta keberadaan sumur-sumur ini.
Kedepan pihaknya akan menguji lab air tersebut, karena belum memenuhi standar mutu baku air yang bisa untuk dikonsumsi (Diminum). Karena selama ini masyarakat membeli air untuk keperluan masak dan minum.
“Jadi air ini hanya bisa digunakan untuk mandi, cuci piring, cuci baju. Sebenarnya air ini bukan untuk diminum. namun bila ingin dikonsumsi Direktur PDAM mengatakan bisa dimasak sampai mendidih. Saya minta masyarakat merawat sumur tersebut serta saat musim penghujan untuk menanam pohon gayam supaya sumber air disini lestari.” Ungkapnya. (Sugimin/17-Release Diskominfo Sragen)