Cegah Perundungan Siswa, MTsN 1 Rembang Terapkan Madrasah Ramah Anak

NEWS

Rembang-Inspirasiline.com. Upaya Pencegahan perundungan anak di madrasah digencarkan oleh MTsN 1 Rembang melalui program Madrasah Ramah Anak.

Untuk mewujudkan hal itu, madrasah ini telah menjalankan sejumlah aturan dan kebijakan disiplin positif dan anti perundungan (Roots) sebagai wujud program madrasah Ramah Anak.

Atas program ini, Direktur Keluarga, Perempuan dan Anak Bappenas, Yosi Diana Trisna memberikan apresiasi. “Kami mengapresiasi MTSN 1 Rembang yang menerapkan pembiasaan madrasah ramah anak. Seperti tadi waktu datang kami disambut oleh guru dan siswa dengan salam, senyum dan sapa,” ujar Yosi dalam kegiatan Review Program Madrasah Ramah Anak Mewujudkan ‘Madrasah Jannati’ Kamis (9/11/2023).

Program ini terselenggara atas kerja sama Unicef, Lembaga Perlindungan Anak (LPA Klaten), Bappenas dan Kementerian Agama.

Senada dengan Yosi, Dirjen Kurikulum, Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Kementerian Agama RI, Evi Rofiah mengatakan, madrasah ramah anak bertujuan untuk menjadikan madrasah sebagai tempat bagi siswa untuk bertumbuh kembang agar menjadi generasi yang berkualitas.

“Ini adalah sebagai penerapan dari Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 73 tahun 2022 tentang Anti Kekerasan terhadap anak-anak,” tandas Evi.

Kepala MTsN 1 Rembang, Ahmad Suhadak Sholikin mengatakan, kebijakan tersebut terangkum dalam program disiplin positif dan Roots di MTsN 1 Rembang. Disiplin positif, kata Suhadak, adalah pendekatan pendisiplinan tanpa menggunakan kekerasan.

“Tujuannya adalah untuk menumbuhkembangkan pemikiran dan perilaku positif agar siswa dapat bersikap dengan baik atas kesadaran diri yang dilandasi sikap tanggung jawab,” papar Suhadak.

Dia menambahkan, Roots adalah program pencegahan perundungan berbasis sekolah yang telah dikembangkan oleh Unicef Indonesia sejak tahun 2017 bersama pemerintah Indonesia serta praktisi pendidikan dan perlindungan anak.

Sebagai sosialisasi disiplin positif dan Roots, pihak madrasah menunjuk beberapa guru untuk menjadi fasilitator disiplin Positif dan 25 siswa sebagai agen perubahan Roots.

Suhadak menjelaskan, hasil dari penerapan program disiplin positif dan roots ini di antaranya, murid mula berani menegur dan melapor secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung disampaikan melalui kotak pelaporan ketika terjadi perundungan.

“Kami juga menyosialisasikan anti perundungan (bullying) kepada seluruh siswa oleh agen perubahan dan juga pembinaan oleh lintas sectoral yaitu Kepala Dinas Sosial  Kabupaten Rembang dan Kapolsek Lasem,” jelas Suhadak.

Tak hanya itu, madrasah yang terletak di Kecamatan Lasem ini juga mengadakan lomba poster dan yel-yel anti perundungan dan sosialisasi  kepada wali murid di setiap pertemuan.

“Kami juga membuat kontrak belajar disiplin positif di setiap kelas, meninjau kembali tata tertib madrasah dengan meniadakan skors. Apabila ada permasalahan, kami diskusikan dengan anak untuk menemukan solusinya,” jelas Suhadak.

Suhadak mengatakan, dengan terwujudnya madrasah yang ramah anak, akan menciptakan lingkungan madrasah yang nyaman bagi siswa untuk belajar. “Sehingga madrasah bisa disebut sebagai madrasah jannatii,” pungkas Suhadak.

Acara Review Madrasah Ramah Anak ini digelar secara hybrid dan diikuti oleh 10 madrasah yang menjadi pilot project madrasah Ramah Anak di Indonesia.

10 madrasah tersebut yaitu MTsN 1 Rembang, MTs N 1 Kota Semarang, MAN 1 Kota Semarang, MAN 2 Sleman, MAN 1 Gunungkidul, MTs N 2 Bondowoso, MAN Bondowoso, MTs N 3 Malang, MAN 1 Malang, dan MTs N 2 Kota Malang.

Hadir dalam acara ini, Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Rembang Sya’dullah, Bappeda Rembang, DinsosPPKB Kabupaten Rembang, dan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta. (yon).

Bagikan ke:

4 thoughts on “Cegah Perundungan Siswa, MTsN 1 Rembang Terapkan Madrasah Ramah Anak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *