Rembang-Inspirasiline.com. Menyusul aksi tawuran antara SMK Muhammadiyah Rembang dan SMK Umar Fatah Punjurharjo pekan lalu, Kapolres Rembang AKBP Suryadi minta kepada pihak sekolah untuk lebih peka terhadap informasi yang berkembang dikalangan pelajar.
Selain itu, sekolah diminta lebih prediktif terhadap berbagai macam masalah yang rawan berpotensi memicu tawuran antar pelajar, sehingga hal itu bisa diantisipasi sedini mungkin.

Kapolres Rembang, AKBP Suryadi menyampaikan seruan tersebut, pasca tawuran yang melibatkan pelajar SMK Muhammadiyah Rembang dan SMK Umar Fatah Desa Punjulharjo, Rembang, pekan lalu.

Kalau sekolah peka dengan perkembangan informasi yang berkembang di kalangan pelajar, menurutnya peristiwa semacam itu tidak akan terjadi.
“Para guru harus menjalin komunikasi dengan pelajar dan Osis, sehingga ketika mendapatkan informasi, bisa mengambil langkah-langkah. Termasuk koordinasi dengan kita. Kalau cenderung apatis, ya jadinya kayak gini,” ungkap Suryadi.

Apalagi menurutnya sudah beredar informasi, bahwa pelajar SMK Muhammadiyah lebih dulu mendatangi SMK Umar Fatah. Setelah itu gantian, siswa SMK Umar Fatah ngluruk ke SMK Muhammadiyah dan akhirnya tawuran pecah di jalan Dr. Sutomo dekat sekolah SMK Muhammadiyah.
“Ini kan seperti aksi balasan, artinya masalah ini kan sudah muncul. Untungnya, waktu siswa SMK Muhammadiyah datang ke Umar Fatah, nggak sampai ketemu, mungkin sudah pulang,” kata Kapolres.
Kapolres Suryadi menyebut berdasarkan hasil penyelidikan, motif perseteruan ini terjadi diduga setelah ada siswa SMK Umar Fatah melontarkan kalimat yang bernada menjelekkan SMK Muhammadiyah. Lantaran beredar di media sosial, kemudian memicu ketegangan.
“Motifnya ada yang menjelekkan SMK Muhammadiyah, kan nggak terima, siswa SMK Muhammadiyah kesana. Lalu Umar Fatah gantian datang,” ungkapnya.
Ia memastikan segala bentuk kekerasan akan ditindak sesuai prosedur hukum, sebagai sarana menimbilkan efek jera di kemudian hari.
“Yang jelas kami periksa semua, masalah mediasi atau tidak, nunggu nanti sambil berjalan. Proses klarifikasi, siapa berbuat apa, saksi-saksinya siapa. Biar ini juga menjadi efek jera,” tandas Suryadi.
Selain mendorong kepedulian sekolah, pihak kepolisian juga siap menyambangi langsung sekolah. Bahkan pada hari Senin nanti, Kapolres dan Kapolsek akan menyebar menjadi pembina upacara serentak di sekolah-sekolah.
“Kami berikan himbauan dan penekanan, sekaligus pemahaman kalau terjadi tawuran, proses hukum akan tetap dilaksanakan Polres Rembang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Heri Dwi Utomo mengatakan setelah pemeriksaan para pelajar yang diduga terlibat tawuran, pihaknya berencana mengumpulkan perwakilan dua sekolah, Senin besuk (13/11).
“Senin besuk kita kumpulkan lagi mas,” ujar Kasat Reskrim. (yon)