Tegal-Inspirasiline.com. Bagi masyarakat Tegal yang ingin tahu sejarah tentang masjid agung kota Tegal, sekarang mudah, karena buku setebal 170 halaman kini mudah di dapat
Buku berjudul ” Masjid Agung Tegal Dalam Bingkai Sejarah ” di gali oleh tiga penyusun yakni Firman Hadi, Ubaedillah H. Suwarso Mahsum Bustomi dan Edi Yohana, melalui proses waktu yang cukup panjang dan berbagai narasumber, maka terbitlah sebuah karya literasi sejarah panjang Masjid Agung Tegal.
Launching dan Bedah Buku Masjid Agung Tegal berlangsung Sabtu (30/12/2023) di serambi Masjid Agung Tegal. Menghadirkan tiga fanerlis, Yono Daryono (Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal) Wijanarto seorang birokrat dan sejarawan aerta.KH.Abu chaer Anur (ulama)
Acara dihadiri pengurus Yayasan Masjid Agung Tegal, budayawan dan sejumlah pengurus masjid di Tegal .
Ada beberapa pesan yang di sampaikan oleh Abu Chaer Anur yang juga selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Tegal terhadap pengurus Masjid Agung Tegal bahwa fungsi masjid bukan saja sebagai tempat sholat tapi di gunakan sebagai tempat pendidikan, kajian pendalaman tentang agama Islam dan sebagainya.
Kata Abu Chaer, Jika perlu undang tokoh-tokoh agama dari luar yang lagi di gemari untuk mengkaji pendalaman materi soal agama, supaya bisa menarik masyarakat terutama remaja.
Abu chaer memberikan apresiasi kepada penyusun buku sejarah masjid agung, dan diharapkan bisa.menjadi literasi masyarakat Tegal memahami sejarah perkembangan agama Islam sampai masjid itu berdiri.
” saya berharap buku ini jangan menjadi buku terakhir, tapi ada kelanjutannya untuk saling melengkapi refrensi soal sejarah masjid agung Tegal.” kata Abu Chaer.
Sebagai sejarawan Wijanarto pesan kepada para kepentingan, jangan selalu mengatasnamakan kemajuan pembangunan dan modernisasi dengan mengorbankan nilai historis.
Kata Wijanarto, kata banyak kehilangan ruang yang cerdas yang memiliki simbol – simbol, itu sebabnya dia minta kepada pemerintah daerah.ketika melakukan revitalisasi agar tetap mempertahankan cagar budaya atau bangunan yang menjadi icon daerah tetap dilestarikan.
Menurut Budayawan dan seniman teater Tegal Yono Daryono, memang dalam buku tersebut masih perlu adanya kajian lebih lanjut agar menjadi satu literasi yang literatur, yang lebih akademis dan lebih aktual,
” secara umum buku sejarah masjid agung cukup bagus terlepas sudah sesuai atau tidak, tapi sangat positif, paling tidak sebagai pengetahuan baru sejarah masjid agung yang berdiri sekitar tahun 1825 meskipun sekarang total bangunan kondisinya sudah berubah total. (Biet)
I simply could not go away your web site prior to suggesting that I really enjoyed the standard info a person supply on your guests Is going to be back incessantly to investigate crosscheck new posts
Hi my loved one I wish to say that this post is amazing nice written and include approximately all vital infos Id like to peer more posts like this
I just could not depart your web site prior to suggesting that I really loved the usual info an individual supply in your visitors Is gonna be back regularly to check up on new posts
world pharmacy india http://indiaph24.store/# online shopping pharmacy india
online shopping pharmacy india