Kawatir Berkurang Debitnya, Warga Karangasem Wirosari Tolak Rencana Exploitasi Mata Air Ngesong

NEWS

Grobogan-Inspirailine.com. Merasa kawatur debir air berkurang, warga geruduk Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan memasang spanduk berisikan penolakan akan adanya exploitasi sumber mata air Ngesong di dusun Tambak, Karangasem Wirosari oleh PDAM Purwodadi Grobogan, pada Selasa (5/3/24).
Para warga itu memasang puluhan spanduk disepanjang jalan desa.

Warga tidak ingin, sumber mata air yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari seperti pertanian dan industri genteng nantinya tidak bisa dimanfaatkan lagi bila air dari mata air Ngesong diexploitasi.

Marno Ketua RT 6 RW 3 Dusun Tambak, Desa Karangasem mengaku khawatir akan terjadi Mudal jilid  dua. Sendang Mudal dimanfaatkan oleh PDAM, tetapi  warga sekitar harus membuat sumur. Tak bisa menggunakan air sendang Mudal itu. “Bila Ngesong mau di manfaatkan PDAM, kami kawatir seperti yang terjadi di Sendang Mudal dulu, dimana masyarakat gak bisa lagi mengambil airnya” katanya.

Menurutnya, saat musim kemarau  2023, debit mata air Ngesong berkurang. Sehingga warga  kekurangan  air untuk memenuhi kebutuhan. Sekitar 2 mingguan air tidak mengalir sampai pemukiman. Karena berebut untuk  pengairan  sawah.  Apalagi  jika ada eksploitasi oleh PDAM.

Sebagai aksi awal warga memasang sekitar 30 spanduk berisi penolakan eksploitasi air dari sumber mata air Ngesong. Pihaknya mengancam akan mengerahkan  massa dalam jumlah besar, jika rencana pengambilan air direalisasikan. Dengan dalih apapun, warga menolak. Dengan resiko apapun akan ditempuh. Sementara dipasang spanduk, tidak ada pengerahan massa. Kalau masih ngotot, akan demo, kerahkan massa.

Lusiyanto,  perwakilan pemuda Dukuh Tambak mengatakan dampak  eksploitasi air dari sumber mata air Ngesong akan dirasakan  kurang lebih 3.600 KK di Desa Karangasem. Tak hanya itu, beberapa desa di Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora juga terdampak.Ada beberapa desa di Todanan yang sumber airnya dari sini. Mereka pun siap beraksi  jika diperlukan.

Kades Karangasem, Kanto menjelaskan pihaknya  sudah menerima  surat resmi dari PDAM terkait permintaan untuk mengambil air dari sumber mata air Ngesong. Namun ia secara tegas telah menolak  permintaan tersebut. Dari pihak PT Pungkook juga datang, tapi ditolak permintaannya.

Menanggapi hal itu, ketika dikonfirmasi per telpon, Direktur PDAM Purwa Tirta Dharma Myra Heltyani melaluii Kabag Humas Eko Supriyanto SE MM menjelaskan pihak PDAM dalam hal ini masih bersifat kajian terhadap rencana pemanfaatan air dari mata air Ngesong tersebut.”Itu masih bersifat kajian kok” ungkapnya kepada Inspirasiline.com Pemanfaatan air Ngesong tak hanya untuk mensuplai PT Pungkook saja, tetapi juga untuk masyarakat Karangasem. Rencananya, PDAM Kab. Grobogan akan membuatkan embung untuk desa dan pipa jaringan transmisi kepada warga “Selain untuk mensupplai Pungkook, kami juga memikirkan air kebutuhan masyarakat setempat, kata Eko.

Eko menjelaskan debit air yang dihasilkan dari sumber mata air Ngesong sekitar 1500 liter/detik, dan rencananya PDAM akan memanfaatkan hanya 15 liter per detik saja yang digunakan untuk mensupplai kebutuhan air PT Pungkook dan masyarakat. (jkwi)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *