Pada Ultah Himpaudi Ke 19 Di Kabupaten Tegal : Guru PAUD Non Formal Minta Disetarakan Hak Nya

Inspirasiline.com Slawi – Peringatan hari ulang tahun Himpunan Pendidik dan Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Ke 19 tahun 2024 tingkat kabupaten Tegal berlangsung meriah diwarnai dengan tarian masal “. Galawi ‘ oleh anggota Himpaudi.

Acara berlangsung di gedung Korpri Kabupaten Tegal Sabtu (10/8/2024) dihadiri Kepala Disdikbud Kabupaten, Ketua Himpaudi Kabupaten Tegal Chotimah, S.Ag. S.Pd.M.Pd, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpaudi Dr.Yuni Herlina M.TPD serta anggota Himpaudi sebanyak 450 orang.

Tema yang diangkat dalam ulang tahun yang ke 19 adalah ‘ Guru Profesional Tunjukan Karakter Kuat Menuju Indonesia Martabat

Pada.momen ulang tahun juga diadakan pelatihan dengan tema ‘ Meningkatan Kompetensi Implementasi Pembelajaran Berbasis Projek Kurikulum Merdeka.’ dan Launching Duling Lopah ( peduli lingkungan pengolahan sampah).

Disela sela- acara Ka.Disdikbud Kabupaten Tegal Fakihurrokhim,S.Sos.MM kepada media menyampaikan selamat ulang tahun kepada Himpaudi kabupaten Tegal khususnya semoga tambah jaya dan mampu meng implementasikan kurikulum merdeka.

‘ saya berharap mereka lebih jeli memonitoring tumbuh dan kembangnya bakat anak usia dini. Kata Fakih,

Dijelaskan, disdik selalu bersinergi dengan Himpaudi memberikan fasilitas terkait dengan masing-masing penyelenggara paud bentuknya seperti bos pendamping dan pendampingan kepada guru gurunya seperti Bintek dan monitoring di tiap tiap kecamatan.

Ketua Himpaudi Kabupaten Tegal Chotimah dalam kesempatan itu menjelaskan, rangkaian kegiatan hari ulang tahun Himpaudi ke 19 Kabupaten Tegal, selain pelatihan tentang kompetensi guru, ada juga kegiatan lain diantaranya program peduli lingkungan kelola sampah (Duling Lopah), lomba APE serta membukukan hasil karya guru PAUD dalam sebuah buku yaitu APEDALI (alat permainan edukatif dari bahan limbah) juga pemberian santunan kepada anak yatim.

Chotimah berh terkait kegiatan pelatihan diharapkan bisa meningkatkan kualitas layanan anak usia dini di Kabupaten Tegal.

“Kami juga menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi dengan pelatihan pembuatan frozen kepada 5 perwakilan dari setiap pimpinan cabang yang ada di 18 kecamatan di Kabupaten Tegal,” terangnya.

Dari olahan frozen ikan, lanjut Chotimah diharapkan dapat menurunkan dan mencegah stunting di Kabupaten Tegal, sehingga membuat generasi semakin cerdas.

Disamping itu Himpaudi Kabupaten Tegal juga memberikan santunan kepada anak yatim dari guru PAUD terutama dari pimpinan cabang. Sedangkan terkait pelatihan bertujuan meningkatkan kualitas layanan anak usia dini di Kabupaten Tegal.

Pada kesempatan ulang tahun Himpaudi ke 19, Chotimah berharap agar guru paud non formal bisa disetarakan dan bisa mendapat sertifikasi, bisa mengikuti PPPk.

‘ karena dari tugas dan fungsi guru paud non formal.sama dengan yang formal, dari segi kualitas juga tak beda dengan yang formal ‘ jelas Chotimah.

Sementara itu, Sekretaris Umum DPP Himpaudi, Dr. Yuni Herlina, M.TPd, mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Himpaudi Kabupaten Tegal dalam memperingati HUT ke 19 tahun 2024.

” kami dari Pimpinan Pusat mengapresiasi program-program dari teman-teman di PD Himpaudi Kabupaten Tegal. Dan hari ini luar biasa sudah melaunching Duling Lopah,” kata Yuni.

Untuk mendukung kurikulum merdeka, Himpaudi pusat terus melakukan pelatihan-pelatihan ke daerah serta membuat buku bahan ajar sehingga para guru PAUD bisa mengimplementasikan, karena kurikulum merdeka juga merupakan program dari pemerintah, maka para guru PAUD mau tidak mau harus bisa mengikuti,” tandas Yuni.

Yuni menjelaskan, Himpaudi sudah ada di 34 Provinsi. Sedangkan untuk Himpaudi kabupaten/kota telah terbentuk 93 persen, serta tingkat kecamatan 76 persen.

“Pimpinan Pusat Himpaudi bekerjasama dengan ILO (lembaga ketenagakerjaan internasional) sedang memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru-guru khususnya TPA (taman penitipan anak),” jelasnya.

Menanggapi persoalan stunting

“Indonesia saat ini darurat kekerasan anak. Hal ini terjadi rata-rata karena pola asuh orang tua yang tidak memahami cara mengelola emosi..Kata Yuni dari hasil penelitian kami, 78 persen anak Indonesia mengalami keterlambatan bicara,”

Yuni menegaskan, untuk mencegah kasus-kasus kekerasan terhadap anak, pihaknya akan terus melakukan evaluasi, disamping itu pemerintah dengan regulasi yang ada harus hadir dalam upaya pengawasan.

Pada ulang ke 19 ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Himpaudi kabupaten Tegal diserahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal dilanjutkan pemberian ucapan selamat. (Biet)