Tegal-Inspirasiline.com. Kota Tegal kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir melalui partisipasi aktif dalam program Mageri Segoro (Memagari Laut) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, S.K.M., M.Kes., menegaskan bahwa gerakan penanaman pohon mangrove yang dilakukan bukan sekadar seremoni, melainkan investasi penting untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri Gerakan Penanaman Serentak Pohon Mangrove Mageri Segoro Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal, Rabu (15/10). Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah se-Kota Tegal, hingga perwakilan perguruan tinggi, komunitas lingkungan, pramuka, dunia usaha, dan media massa.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program prioritas Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K. yang mengusung Mageri Segoro sebagai gerakan pelestarian pesisir dan upaya mitigasi perubahan iklim. Ia menekankan bahwa penanaman mangrove adalah investasi untuk masa depan.
“Kegiatan ini bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan bagi masa depan pesisir yang lebih hijau, aman, dan berkelanjutan,” ujar Tazkiyyatul Muthmainnah.
Pada tahap kedua program Mageri Segoro, Pemerintah Kota Tegal menargetkan penanaman 10.000 pohon mangrove. Rinciannya, 3.000 pohon akan ditanam di Pantai Pulau Kodok dan 7.000 pohon di Pantai Alam Indah. Wakil Wali Kota mengajak seluruh masyarakat untuk aktif merawat pohon yang telah ditanam agar dapat tumbuh optimal dan memberikan manfaat jangka panjang. Ia juga menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku perusakan kawasan pesisir.
“Langkah kecil yang kita lakukan bersama hari ini akan menjadi warisan besar bagi anak cucu kita kelak. Menanam mangrove berarti menjaga kehidupan,” tegasnya.
Selain penanaman mangrove, acara tersebut juga menjadi momen penting bagi Kota Tegal untuk memberikan penghargaan kepada individu dan institusi yang berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Wakil Wali Kota menyerahkan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah kepada SMPN 17 Tegal, SMPN 18 Tegal, SDN 15 Tegal, dan MIS Darun Najah. Penghargaan Kalpataru kategori Penggiat Lingkungan juga diberikan kepada Bapak Rahmat Budi Sanjaya, S.Fil., atas dedikasinya dalam bidang lingkungan hidup.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dalam arahannya kepada 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengikuti Mageri Segoro jilid kedua, menekankan pentingnya perawatan pohon pasca penanaman. Ia mengingatkan bahwa kegiatan penanaman harus dibarengi dengan komitmen untuk merawat dan menjaga pohon agar tidak hanya menjadi simbol semata.
“Tolong pohon yang sudah ditanam dijaga dan dirawat. Jangan hanya ditanam lalu ditinggal. Kita uri-uri untuk masa depan anak cucu kita,” pungkasnya.
Program Mageri Segoro di Kota Tegal menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Diharapkan, upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi ekosistem pesisir, mitigasi perubahan iklim, dan mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (Biet)