Cegah Terulangnya Siswa SMPN1 Geyer Yang Tewas Akibat Perundungan, Disdik Grobogan Siapkan Komitmen Bersama Satgas PPKSP

NEWS

Grobogan-Inspirasiline.com. Untuk mencegah terulangnya kembali petistiwa yang memilukan dan sekaligus mencoreng dunia pendidikan yakni tewasnya AB (13) siswa klas VII SMPN 1 Geyer Kab. Grobogan akibat mengalami perundungan dari teman temannya, kini Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan menyiapkan sejumlah agenda salah satunya dengan peningkatan komitmen Satgas PPKSP.

Demikian disampaikan Kadisdik Grobogan Drs. H Purnyomo, MPd melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP Putri Harjani, SE MM kepada media Inspirasiline.com melalui ponselnya pada Jumat (17/10/2025).

Putri menjelaskan terkait kasus yang menimpa siswa SMPN 1 Geyer yang tewas akibat perundungan itu kini pihaknya sedang menunggu hasil pemeriksaan yang berwenang.

Selanjutnya Disdik Grobogan tengah melakukan persiapan dalam rangka antisipasi kejadian serupa agar tak terulang lagi, yakni menyusun kegiatan peningkatan komitmen bersama yang akan dibahas bersama satuan tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP) yang berasal dari lintas sektor dengan Dinas Pendidikan sebagai leadingnya.

“Kami sedang menyusun langkah tindak lanjut untuk peningkatan komitmen dan langkah antisipasi terhadap kejadian serupa yg akan kami bahas bersama Satgas PPKSP” tegasnya.

Satgas PPKSP yang telah dikuatkan dengan SK Bupati Grobogan tersebut, salah satu tugasnya yakni melakukan mitigasi kejadian perundungan di sekolah, khususnya SMP.

“Kami akan segera bergerak setelah ada konfirmasi kepolisian tentang penyebab kematian korban ” lanjurnya.

Sebagaimana diberitakan di media ini, seorang siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer berinisial AB (13) meninggal dunia diduga akibat menjadi korban perundungan (bullying) oleh sejumlah rekannya di sekolah. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu (11/10/2025) siang.

Korban ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di depan ruang kelas saat jam istirahat. Sontak, rekan-rekan sekelas dan guru langsung membawa korban ke ruang UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Namun kondisi korban semakin memburuk. AB sempat mengalami kejang-kejang di ruang UKS sebelum akhirnya dilarikan ke Puskesmas Geyer. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Akibat hal ini, Kepala Sekolah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait insiden tersebut. Sedangkan Budiyono, Kepala Desa Ledokdawan, juga turut diperiksa sekitar pukul 16.05 WIB. Ia membenarkan bahwa korban merupakan warga Dusun Muneng RT 05/RW 03, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer.

Sementara dari keterangan paman korban, Pujio, mengungkapkan bahwa keponakannya sempat beberapa kali mengeluh sakit di dada dan kepala, serta merasa tertekan akibat perlakuan teman-temannya di sekolah.

“Dia pernah ngeluh, katanya sering dibully sama teman-temannya. Bahkan sempat bilang sakit di dada dan kepala,” ungkapnya.

Korban diketahui merupakan anak sulung dari dua bersaudara, yang tinggal bersama neneknya, Kustinah, di Dusun Muneng Ledokdawan Geyer. Sementara orang tua korban, Sawendra dan Ike, tengah merantau di Cianjur, Jawa Barat. (jk)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *