Pernyataan “Kiai Pacakan” Undang Kecaman Kalangan Ulama Kendal

NEWS

Penulis: Eko Purwanto
KENDAL | inspirasiline.com

PERNYATAAN Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kendal KH Danial Royyan yang sempat beredar di media sosial bahwa pasangan calon bupati-wakil bupati Tino Indra W dan KH Mustamsikin (Tino-Mustamsikin) bakal diusung oleh para kiai sungguhan, bukan orang-orang yang didandani kiai, mengundang reaksi dari berbagai pihak, khususnya para kiai dan pengasuh pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kendal.

Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al Musthofa Desa Pandes, Cepiring, Muhammad Nasikh Syarifudin menyayangkan pernyataan tersebut.

Muhammad Nasikh Syarifudin mengatakan, pihaknya ingin suasana Pilbup di Kendal berjalan dengan aman, lancar, dan sejuk. Masalah beda dukungan adalah sesuatu yang wajar dalam dinamika politik. “Dengan adanya Pilkada ini, jangan sampai memecah belah,” katanya, Minggu (16/8).

Menurutnya, pernyataan tersebut kesannya justru seolah merendahkan kiai-kai lain atau pendapat kiai lain dalam hal Pilkada Kendal. Padahal, Pilkada hanyalah urusan ijtihad saja.

“Saya berharap, Pilkada jangan ditanggapi dengan emosi, seolah-olah mengharuskan seseorang calon menang hingga menghalalkan segala cara,” ungkapnya.

Sebenarnya itu bukan urusan menang dan kalah dalam politik sudah biasa. Perbedaan pilihan seharusnya bisa ditanggapi sebagai sunnatullah. “Menang-kalah bukan ranah manusia. Jika mau dukung silakan, tapi jangan menyudutkan pihak lain. Urusan hasil itu adalah kehendak Allah,” jelasnya.

Menurut Syarifudin, apa yang dikatakan Danial itu, bisa memperkeruh suasana para kiai dan alumni pondok-pondok pesantren, sehingga merasa tidak nyaman, bahkan bisa jadi mengecam pernyataan tersebut.

Sebut saja Pondok Al-Musyafa, Desa Kampir, Kecamatan Ngampel yang diasuh oleh KH Muchlis. Pengasuh pondok seperti KH Nasocha dari Yayasan API, Rejosari Ngampel, KH Ghozali Pengasuh dari Pondok Pegandon, KH Safari pengasuh Pondok Pesantren Darul Qu’ran Pucakwangi, KH Khaerudin, dan KH Mawardi.

“Itu semua kiai-kiai sepuh di Kendal. Semua menyayangkan ucapan Kiai Danial Royan itu. Kesannya seperti kiai-kiai ditarik ke politik praktis. Padahal sebenarnya, hanya dukungan biasa. Bukan politik praktis,” tutur Syarifudin.

Pihaknya beberapa waktu lalu mendorong kepada petahana Bupati Mirna Annisa  untuk maju kembali bersama sejumlah kiai kampung dan pengasuh pondok pesantren. Dukungan tersebut, lantaran menurut ijtihad para kiai, Mirna dinilai berhasil.

“Mirna cukup berhasil, nyatanya bisa mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sampai empat kali berturut- turut. Itu bagi kami istimewa banget. Makanya kami juga kaget, tiba-tiba muncul pernyataan ada kiai pacakan, terlontar dari seorang kiai juga,” ungkap Syarifudin.

Dia berharap, para ulama dan tokoh masyarakat bisa mengedepankan politik yang santun. Politik yang mengedepankan akhlakul karimah.

“Kami tidak ingin hal-hal seperti ini mencuat kembali, sehihgga akhirnya membuat suasana politik kurang enak,” tegas Syarifudin.***

Bagikan ke:

1 thought on “Pernyataan “Kiai Pacakan” Undang Kecaman Kalangan Ulama Kendal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *