Penulis: Sugimin
KARANGANYAR | inspirasiline.com
DI tengah pandemi Covid-19, memperingati 1 Sura 1954 Saka/1 Muharram 1442 H, Putra Wayah Eyang Panembahan Kotjonegoro di Pertapan Pringgodani, Tawangmangu, Karanganyar menggelar Doa Bersama dan Wayang Kulit 7 Hari berturut-turut.
Menurut sesepuh Putro Wayah Eyang Panembahan Kotjonegoro, Abah Yasin, doa ditujukan kepada Sang Maha Pencipta Alam Semesta (Tuhan Yang Maha Esa), agar Indonesia terbebas dari segala macam bala dan bencana.
Para Putro Wayah Eyang Panembahan Kotjonegoro meyakini, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan alam semesta, Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan kasih sayang kepada makhluk-Nya.
“Ini adalah saatnya kita harus lebih bermunajad kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saatnya kita instrospeksi dengan apa yang telah kita perbuat selama ini. Pandemi yang saat ini melanda dunia adalah sebuah panggilan agar kita selalu dekat dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Abah Yasin.
“Pringgodani adalah tempat yang tenang di kaki Gunung Lawu, dengan udara yang bersih dan sejuk memberikan nuansa tersendiri. Keindahan alamnya seolah menggugah jiwa yang sedang tidur. Tetesan air yang jernih seakan membangkitkan kekuatan raga yang lemah ini,” lanjut Abah Yasin saat ditemui di sela-sela pergelaran wayang kulit hari pertama, Kamis (20/8).
Abah Yasin menjelaskan, pergelaran wayang kulit selama 7 hari berturut-turut ini diharapkan mampu menunjukkan jatidiri bangsa melalui budaya. “Karena ada pepatah, luhuring budoyo ngangkat derajating bangsa,” tuturnya.
Di balik itu semua, tentunya Putro Wayah Eyang Panembahan Kotjonegoro memunyai tujuan besar untuk bangsa ini, yakni agar Indonesia menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kertoraharjo atau Nusantara Birawa seperti tujuan Nusantara secara spiritual, yaitu Nusantara yang agung dan disegani.
Pergelaran Wayang Kulit 7 Hari, 20-26 Agustus 2020 tersebut mempercayakan Dalang Ki Sulardiyanto Pringgocarito dengan lakon (cerita): Semar Mbangun Kayangan (Kamis, 20/8), Gatot Koco Winisudho (Jumat, 21/8), Makutoromo (Sabtu, 22/8), Sri Kumolo Medhang (Minggu, 23/8), Prabu Boko (24/8), Satro Jindro Hayuningkrat (25/8), dan Sri Mulih (Rabu, 26/8).***
I’m gone to convey my little brother, that he should also visit this website on regular basis to obtain updated from newest news update.