PPDI-Forsekdesi Desak Polsek Sukorejo Usut Tuntas Kasus Purwosari

Penulis: Eko Purwanto
KENDAL | inspirasiline.com

RATUSAN perangkat desa se-Kecamatan Sukorejo, Kendal meminta kepada penegak hukum setempat agar menindaklanjuti kasus pengrusakan pada saat demonstrasi di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kendal.

Perangkat yang tergabung di Paguyuban Perangkat Desa Indonesia (PPDI), Forsekdesi, Ormas Ronggolawe, dan PGN. Dalam aksi, mereka meminta Polri untuk mengusut tuntas pelaku pengrusakan saat demonstrasi di Balai Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, beberapa waktu lalu.

Ketua Forsekdesi Kendal Budi Ristanto mengatakan, kasus yang terjadi di Desa Purwosari tersebut berawal dari demo warga yang menuntut Sekdes Purwosari Ribut Sudiono mundur dari jabatannya, karena diduga menyalahgunakan wewenang sebagai Sekdes.

“Semua yang dituduhkan sudah diselidiki oleh Inspektorat Kendal dan hasil dari penyelidikan tersebut tidak terbukti. Namun warga yang demo masih menggelar aksi menolak hasil penyelidikan Inspektorat dan tetap menuntut Sekdes Purwosari mundur,” kata Budi Ristanto di sela aksi solidaritas, Senin (24/8).

Aksi solidaritas perangkat desa dimulai dengan melakukan audiensi dengan Camat Sukorejo dan dilanjutkan audensi ke Polsek Sukorejo.

Menurut Budi, tuntutan pendemo sesuatu yang tidak ada dasar hukumnya. Pasalnya, secara aturan, aparat bisa mundur jika memenuhi salah satu dari tiga aturan yang diterapkan, yakni meninggal dunia, mengundurkan diri, dan sudah tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya.

“Saya berharap, Sekdes Purwosari dapat kembali menjabat seperti semula dan kamtibmas di Purwosari kembali kondusif,” tuturnya.

Ketua PPDI Kendal Chumaedi mengatakan, apa yang dilakukan rekan-rekannya ini sebagai bentuk pernyataan sikap apa yang dilakukan beberapa oknum warga Desa Purwosari yang menekan sekdes di sana untuk mundur dari jabatan, tanpa alasan yang kuat.

“Kami ikut berpartisipasi dalam aksi dan tidak menginginkan hal seperti penekanan kepada perangkat. Karena jika didiamkan, kejadian tersebut akan terus terulang,” jelas Chumaedi.

Hukum Panglima
Sementara Ketua Ormas Ronggolawe Dwi Eri Wijayanto menyampaikan, di negara ini menggunakan sistem demokrasi dan menjadikan hukum sebagai panglimanya.

“Melihat berkumpulnya warga Purwosari untuk menyampaikan aspirasi mereka, kami akan terus ikut mendorong Polri untuk dapat menegakkan hukum seadil-adilnya di Purwosari,” harapnya.

Terkait siapa aktor di balik kasus di Purwosari, Dwi Eri mengaku bahwa teman-temannya telah memiliki datanya.

Kapolsek Sukorejo Iptu Surismanto mengatakan, dirinya menerima apa yang disampaikan oleh perwakilan, yang intinya meminta agar pihaknya tegas dalam menangani masalah di Desa Purwosari yang menurut perwakilan, ada perbuatan yang mengarah ke kriminal.

“Ya, masalah ini ada indikasi yang mengarah pada konflik. Kami sudah diwanti-wanti pimpinan agar berhati-hati dan tidak tergesa menangani masalah seperti ini. Kami berharap masalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan ada solusi,” jelas Kapolsek.***