Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
MEMPERINGATI Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2020, Badan Narkotika Kabupaten (BNK)/Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Sukoharjo bekerjasama sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Warga Peduli AIDS (WPA), Yayasan Sahabat Mitra Sebaya (Yasema), dan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) menggelar aksi bagi-bagi masker dan selebaran di Patung Proliman dan lampu merah Proliman, Selasa (1/12/2020).


Dimotori Agus Widanarko ini, aksi di masa pandemi ini tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan hanya diikuti oleh puluhan orang.
Danar, sapaan akrab Agus Widanarko di sela-sela aksi kepada sejumlah wartawan mengatakan, untuk memperingati Hari AIDS Sedunia pihaknya menggandeng Yasema, yayasan pendamping ODHA, WPA, KPA, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Univet Bantara mengelar aksi simpatik berupa pembagian masker dan selebaran tentang pengetahuan komprehensif HIV/AIDS.
Danar menguingkapkan, salah satu indikator AIDS adalah pemakaian jarum suntik narkoba.
“Jika pemakaian jarum suntik narkoba berkurang, sudah pasti AIDS juga berkurang. Mari kita sama-sama cegah AIDS, stop free sex, dan stop pemakaian jarum suntik narkoba,” ujarnya.
Selain bagi-bagi masker dan selebaran, dalam rangkaian Peringatan Hari AIDS Sedunia ini juga digelar webinar yang diikuti seluruh relawan BNK.
Webinar mengupas tuntas seputar strategi pencegahan HIV/AIDS dan stop diskriminasi terhadap orang yang terkena HIV/AIDS.
Meningkat
Sementara Erna Kusrini, pengelola Program dan Monev KPA mengatakan, kasus HIV/AIDS di Sukoharjo masih tinggi dan meningkat setiap tahunnya.

Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS sampai Oktober 2020, tercatat sebanyak 664 orang, dengan rincian 336 orang kasus HIV, 328 orang kasus AID, dan 138 orang di antaranya meninggal dunia.
“Untuk 10 tahun menuju 2030, mari kita stop AIDS. Jangan sampai AIDS menyebar luas,” ajak Erna.
Di Sukoharjo, menurut Erna, pengobatan bagi penderita AIDS bisa dilayani dengan mudah di RSUD Ir Sukarno, Puskesmas Grogol, Puskesmas Kartasura, dan di Puskesmas Nguter.
“Jika ditemukan kasus HIV/AIDS, kami selalu melakukan pendampingan dengan menggandeng Yasema. Bagi penderita HIV/AIDS harus minum obat secara teratur terus-menerus seumur hidup,” terangnya.***