Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
PARA pengendara diminta hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan di jalan yang rawan kecelakaan.
Data di Satlantas Polres Sragen mencatat ada lima titik paling rawan kecelakaan. Kelima titik itu sudah banyak merenggut korban nyawa dari pengendara yang kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Sragen AKP Ilham Syafriantoro Sakti melalui Kanit Laka Ipda Irwan Marvianto mengatakan, lima titik rawan itu, empat di antaranya ada di jalur nasional atau jalur arteri dan satu titik di jalur tol.
Titik rawan di jalur arteri itu di antaranya di Banaran, Kecamatan Sambungmacan, mulai dari pertigaan hingga depan pasar.
Di titik ini, sudah beberapa kali kecelakaan maut terjadi dan merenggut banyak korban. Kejadian terakhir, ada tiga kecelakaan dan dua orang tewas dengan satu korban sempat terseret hingga pindah jalur.
Titik kedua adalah di wilayah Gemolong, tepatnya di jalur Solo-Grobogan. Sempitnya jalur, ditambah padatnya kendaraan menjadi pemicu seringnya terjadi kecelakaan di ruas Gemolong.
Titik rawan ketiga ada di ruas Kalijambe, tepatnya di jalan Sangiran-Plupuh, yakni di wilayah Bukuran.
Titik keempat ada di jalur Sragen-Solo, tepatnya di wilayah Dawungan, Kecamatan Masaran. Di titik ini sudah sering terjadi kecelakaan dengan merenggut lebih dari satu korban jiwa.
“Satu lagi titik di jalur tol, yakni di KM 532 Sidoharjo. Sempat ada beberapa kejadian kecelakaan juga di titik ini,” ungkap Ipda Irwan Marvianto ketika ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (24/4/2021).
Ipda Irwan Marvianto mengimbau kepada pengguna jalan untuk senantiasa berhati-hati dan waspada ketika berkendara di jalan raya.
Apabila merasa lelah atau mengantuk, diminta lebih baik berhenti untuk beristirahat terlebih dulu. Termasuk ketika di tol, diharapkan bisa berhenti di rest area yang sudah disediakan, jika merasa lelah atau mengantuk.
“Lalu ketika mengemudi, jangan sampai melakukan kegiatan lain yang sekiranya bisa mengganggu konsentrasi. Misalnya sambil menelepon atau kegiatan apapun yang mengganggu. Sabuk pengaman juga jangan lupa dikenakan, sehingga ketika ada kejadian tidak diinginkan, minimal sudah ada pelindung,” pesannya.
Ipda Irwan Marvianto menambahkan, untuk tren angka kecelakaan, baik di jalur arteri maupun tol, belakangan memang cenderung menunjukkan angka penurunan.
Meski demikian, dia berharap, ketaatan dan kedisiplinan terhadap aturan berkendara harus tetap dikedepankan demi keselamatan.***