Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
NASIB nahas menimpa Iwan Supardi (62), tepat di saat umat Islam merayakan Lebaran, Kamis (13/5/2021). Petani asal Dukuh Ngampunan, RT 22, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen itu ditemukan tewas selepas Salat Idul Fitri 1442 Hijriyah, akibat tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dirakit sendiri di sawahnya.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suwarso mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia di sawahnya sendiri.
Pihak keluarga sudah mengakui bahwa jebakan tikus beraliran listrik itu dirakit sendiri oleh korban. Diduga korban terpeleset hingga akhirnya secara tidak sengaja memegang kawat yang telah teraliri listrik tersebut.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa kawat yang teraliri arus listrik bertegangan tinggi sepanjang 10 meter, patok kayu, serta bambu sepanjang kurang lebih dua meter.
Jasad Iwan Supardi kali pertama diketahui oleh istrinya, Suginem (57). Melihat suaminya dalam kondisi terjatuh dengan tangan yang masih terjerat kawat, Suginem berusaha melepas sendiri kawat itu.
Suginem menggunakan sebuah bambu sepanjang sekitar dua meter untuk menarik kawat menjauh dari tubuh suaminya. Setelah itu dia minta tolong kepada warga sekitar, dan selanjutnya warga melapor ke Poksek Ngrampal.
“Hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Sragen dan tim medis dari Puskesmas Ngrampal, ditemukan bekas luka bakar di tangan sebelah kiri sepanjang kurang lebih 6 cm, kemaluan mengeluarkan air mani, dan dubur mengeluarkan sedikit kotoran, serta tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dimungkinkan korban meninggal dunia akibat tersetrum arus listrik dari jebakan tikus sawah. Pihak keluarga menolak korban diautopsi, sehingga jenazah langsung diserahkan untuk dimakamkan,” ungkap AKP Suwarso.
Kasubbag Humas AKP Suwarso menjelaskan, Iwan Supardi, petani asal Dukuh Ngampunan, RT 22, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen, ditemukan meninggal dunia di sawahnya, Kamis (13/5/2021) siang. Korban berpamitan kepada keluarga untuk menengok sawah setelah Salat Idul Fitri.
Pihak keluarga mengira korban hanya sebentar menengok sawah, mengingat saat itu merupakan Hari Raya Idul Fitri. Namun, hingga hari beranjak siang, korban belum juga pulang.
Khawatir terjadi sesuatu dengan Iwan Supardi, pihak keluarga kemudian mencari keberadaan korban di sawah. Benar saja, jasad korban ditemukan sudah tidak bernyawa di sawahnya. Korban mengembuskan napas terakhirnya akibat jebakan tersengat jebakan tikus beraliran listrik.***