118 Warga Brangkal Jalani Swab Antigen Massal

NEWS

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com 

SEBANYAK 118 warga Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen mengikuti swab antigen yang digelar secara massal sebagai bagian dari tracing klaster lamaran, Jumat (11/6/2021).

Uji swab antigen massal itu digelar di halaman Masjid Arrohman, desa setempat, setelah munculnya penularan Covid-19 dari klaster lamaran ke Wonogiri.

Informasi yang dihimpun inspirasiline.com, ke-118 warga desa yang mengikuti swab antigen massal itu berasal dari tiga RT. Proses swab antigen massal itu mendapat pengawalan ketat dari para anggota TNI-Polri.

KAPOLRES Sragen AKBP Yuswanto Ardi memberikan keterangan kepada wartawan.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi bersama jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspimcam) Gemolong turut memantau pelaksanaan swab antigen massal yang merupakan buntut klaster lamaran di Brangkal itu.

Kepala Puskesmas Gemolong dr Endah Sri Puji Hastuti memimpin pelaksanaan swab antigen secara massal. Terdapat belasan tenaga kesehatan (nakes) diterjunkan dengan mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD).

Untuk menghindari kerumunan, warga duduk di kursi antrean dengan jarak sekitar 1,5 meter. Sebelum tiba di lokasi, mereka diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan.

Proses swab antigen secara massal dari klaster lamaran wilayah Desa  Brangkal, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen itu berlangsung dari pukul 08.00 hingga sekitar pukul 11.00.

Dari 118 warga yang menjalani swab antigen, sebanyak 116 warga dinyatakan negatif, dan hanya dua warga yang dinyatakan positif Corona. Keduanya adalah laki-laki, yakni EP (34) dan ST (55).

Selanjutnya, Satgas Covid-19 Kecamatan Gemolong menggelar tracing contact atas temuan dua warga positif Corona dari hasil swab massal itu.

Hasilnya, terdapat 11 warga yang menjadi kontak erat dari keduanya. Ke-11 warga itu selanjutnya mengikut swab polymerase chain reaction (PCR), dengan hasil baru bisa diketahui beberapa hari ke depan.

baca juga:  Tingkatkan Pelayanan, Polres Tegal Membentuk Tim Pelayanan publik

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi mengakui, aparat TNI-Polri sengaja diterjunkan untuk mengawal swab massal terkait klaster lamaran di Brangkal itu supaya tidak ada penolakan dari warga. Swab massal tersebut digelar secara acak dari tiga RT di Desa Brangkal.

Sebelumnya sudah ada 12 warga yang dinyatakan positif Corona dari klaster lamaran calon pengantin ke Wonogiri.

Kapolres AKBP Yuswanto Ardi mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, untuk mengajak warga yang positif Corona mengikuti isolasi mandiri di Gedung Technopark Ganesha Sukowati Sragen

Tak Boleh di Rumah
Demi menghindari potensi persebaran virus yang tidak terkendali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen tidak mengizinkan warga yang positif corona isolasi mandiri di rumah.

“Keuntungan bisa lakukan isolasi secara terpusat di Technopark, kesehatan warga akan termonitor. Mereka dalam penjagaan ketat, dibagi tiap klaster, dan tidak tersebar,” ungkap Kapolres AKBP Yuswanto Ardi.

Saat ini, sebagian besar warga yang positif Corona di Sragen sudah menjalani isolasi mandiri di Gedung Technopark. Hanya ada satu warga Desa Brangkal yang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Gemolong.

“Anggota Polri dan TNI siap menjemput warga bila tidak mau isolasi mandiri di Techopark. Kami sudah standby. Tapi, alhamdulillah, warga Brangkal sudah tumbuh kesadaran. Para tokoh masyarakat juga turut membantu. Mereka bisa menjelaskan alasan warga harus menjalani isolasi mandiri secara terpusat di Technopark,” ujar Kapolres AKBP Yuswanto.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *