Penulis: Sugimin | Editor: Dwi NR
SRAGEN | inspirasiline.com
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sragen pernah mewacanakan pengadaan mobile vaccine atau keliling, namun hingga hari ini, Selasa (13/7/2021) belum bisa dilaksanakan, karena terkendala ketersediaan vaksin yang belum memenuhi kuota.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku belum siap melaksanakan program tersebut, karena stok vaksin dirasa belum cukup. Apalagi di Kabupaten Sragen, vaksin sudah disebar ke 25 Puskesmas yang ada di Bumi Sukowati. Bahkan 2.500 dosis dalam sehari habis.
”Di Puskesmas pun saat ini kami menggunakan sistem jemput bola. Datangi ke desa seperti mobile vaccine. Meski sistemnya beda,” ungkap Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen kepada inspirasiline.com, Selasa (13/7/2021).
Menurutnya, mobile vaccine cocok untuk wilayah perkotaan yang penduduknya padat seperti Semarang dan Solo. Sementara di wilayah perdesaan seperti Sragen ini, proses vaksinasi cukup dihadirkan di balai desa. Selama bisa diatur untuk jaga jarak, dirasa aman.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto yang dimintai pendapatnya seputar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menyatakan, pelaksanaannya memang belum menunjukkan adanya penurunan kasus Covid-19. Namun dalam dua pekan ke depan, akan terlihat hasilnya.
”Diharapkan awal Agustus, kondisi sudah membaik. Sekarang tren Covid-19 gampang menular, 90 persen klaster keluarga,” ungkap Hargiyanto.
Disinggung tentang banyaknya pasien Covid-19 yang belum mendapat ruang atau tempat tidur, Hargiyanto menyatakan, pihaknya belum siap menambah tempat tidur pasien Covid-19 selama persediaan oksigen belum stabil. Saat ini jumlah tempat tidur sebanyak 339 unit, sudah penuh 100%.
”Untuk ICU sehari bisa butuh 6-10 tabung oksigen. Saat ini kami memang kekurangan oksigen. Semoga kondisi lekas membaik,” ujarnya.***