Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
BUPATI Etik Suryani mengungkapkan, Kabupaten Sukoharjo saat ini masih berada di Level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan belum bisa turun ke Level 1 karena terkendala sejumlah faktor, di antaranya banyak Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga lanjut usia (lansia) tervaksinasi yang tak bisa di-input dalam data sistem vaksinasi Covid-19.
“Hal itu membuat data capaian vaksinasi Covid-19 tidak akurat dan menjadi salah satu kendala mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok dan upaya menurunkan PPKM ke Level 1,” kata Bupati Etik Suryani di sela-sela pembagian beras untuk balita terdampak Covid-19 di Loby Ruang Bupati, Selasa (5/10/2021).
Etik menjelaskan, salah satu syarat bisa turun ke Level 1 adalah capaian vaksinasi kelompok lansia minimal 70% dari jumlah populasi, yakni sebanyak 60.583 orang. Saat ini, capaian vaksinasi kelompok lansia Sukoharjo mencapai 69.636 orang atau sekitar 67,65%.
“Sebenarnya saya optimistis sekali, target capaian vaksinasi lansia bisa di atas 70% setelah adanya upaya percepatan vaksinasi selama tiga hari. Namun banyak NIK tidak dapat di-input dalam sistem vaksinasi Covid-19,” ungkapnya.
Bupati Etik Suryani menjelaskan, NIK tersebut harus disinkronkan terlebih dulu di Kementerian Dalam Negeri, kemudian diverifikasi lagi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Sementara itu capaian kumulatif vaksinasi Covid-19 di Sukoharjo, sekitar 67,85% jumlah warga yang telah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 488.332 dari jumlah populasi 719 754 orang.
Di sisi lain, kegiatan vaksinasi anak 12 tahun ke atas yang ditopang jaringan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas, rumah sakit, dan klinik terus digenjot agar PPKM bisa turun ke Level 1, karena saat ini wilayah aglomerasi Solo Raya, termasuk Sukoharjo turun status dari PPKM Level 3 menjadi Level 2.
“Saya masih terus berupaya menggenjot vaksinasi agar kembali turun ke Level 1,” tegasnya.
Selain warga lansia, Sukoharjo juga menitikberatkan vaksinasi pada anak usia 12 tahun ke atas, seiring dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah. Hampir di setiap SMP dan SMA yang tersebar di 12 kecamatan sekabupaten telah menggelar kegiatan vaksinasi secara bertahap.
Orang nomor satu di Sukoharjo itu sangat mengapresiasi para tenaga vaksinator yang telah bekerja ekstra keras untuk menggenjot capaian vaksinasi Covid-19, selama akselerasi percepatan vaksinasi.
“Tenaga vaksinator menjadi garda terdepan dalam program vaksinasi. Meski kuota vaksin melimpah, vaksinasi bakal berjalan lambat jika tenaga vaksinator tidak bisa bekerja karena sakit. Semaga tenaga vaksinator selalu diberikan kesehatan,“ ujarnya.
Bupati Etik Suryani berpesan, meski nanti Sukoharjo sudah turun ke Level 1, sudah ada kelonggaran-kelonggaran dalam kegiatan, dia meminta masyarakat jangan abai dan harus terus menjaga protokol kesehatan (prokes): memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Memakai masker harga mati dan wajib. Sementara ini kami pertahankan Level 2 ini, kalau bisa kami turunkan ke Level 1, yaitu zona hijau,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati menyampaikan, sasaran vaksinasi dari beragam kelompok masyarakat kian sedikit, karena pemerintah melibatkan ketua RT/RW dalam melakukan penyisiran masyarakat yang belum menerima vaksin.
“Pendataan vaksinasi berbasis RT dinilai paling efektif dalam menemukan masyarakat yang belum divaksin,” ujarnya.***