Sragen-Inspirasiline.com
Talud tanggul sungai Bengawan solo di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, kabupaten Sragen, ambrol,tidak mampu menahan debit air Bengawan solo yang meluap setelah diguyur hujan deras Jumat kemarin.
Kepala desa (Kades) Pilang Sukisno menyampaikan, awalnya tanggul sepanjang 15 meter, ambrol, saat air sungai meluap, diketahui pertama pukul 17,30 WIB kemarin, namun tidak mengawatirkan, masih dalam keadaan aman, hanya masyarakat Pilang khawatir bila air sungai Bengawan Solo semakin bertambah,karena cuaca mendung , semalam turun hujan lagi .
“Tahun ini, banjir yang tiba tiba, karena curah hujan tinggi merata, akibatnya Bengawan solo meluap, untuk antisipasi warga sekitar talud yang ambrol, saya minta tetap waspada” Ungkap Kades Sukisno kepada Inspirasiline.com Sabtu (20/11/2021) pagi
Warga Pilang , Sukadi (54) mengatakan, luapan air Bengawan Solo,sangat kuat sehingga menerjang talud tanggul Bengawan solo, awalnya hanya 15 meter, kini sudah 30 meter yang longsor
“Air Sungai Bengawan Solo belum ada tanda – tanda surut, sebaiknya warga waspada”, Ungkap Sukadi.
Kasi kegawatdaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Sragen Giyanto, cek lokasi dan melakukan penimbunan pasir dalam kantong, untuk menutupi pondasi yang tergerus air cukup deras
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan, tumpukan pasir dalam kantong itu, untuk sementara saja dan ambrolnya talud Bengawan solo di desa Pilang itu kewenangannya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
“Kami masih kordinasi untuk penanganan ambrolnya tanggul Sungai Bengawan solo di Pilang, Kecamatan Masaran supaya bisa dikerjakan dengan cepat sesuai aturan yang berlaku ” Ungkap Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat dihubungi Inspirasiline.com melalui phoneselnya Sabtu (20/11/2021) pagi
Yuni sapaan akrab Bupati Sragen itu menjelaskan, ambrolnya tanggul Sungai Bengawan Solo di Desa pilang sangat besar, harus segera ada perbaikan, agar warga Desa Pilang aman dan nyaman, Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Sragen menyediakan dana kedaruratan bencana Rp 10 milyar. ( Sugimin/17)