Grobogan Tak Ada Pupuk Subsidi Langka Tetapi Petani Sulit Menebus Pupuk Subsidi Dengan Kartu Tani

NEWS

Grobogan-Inspirasiline.com. Isue kelangkaan pupuk bersubsidi yang saat ini dikeluhkan petani di Grobogan khususnya diwilayah kecamatan Penawangan, ditepis Direktur CV Multi Karya distributor resmi pupuk bersubsidi wilayah Geyer dan Penawangan, H  Sutirto di kediamannya Danyang Purwodadi, Sabtu (2/4/22).

Sutirto menjelaskan, pihaknya mendistribusikan pupuk bersubsidi yakni urea tepat waktu dan semua jatah sesuai RDKK  ( rencana definitif kebutuhan kelompok) sudah digelontorkan ke kedua wilayah yang menjadi tanggung jawabnya itu. Pada  musim tanam pertama bulan September-Desember lalu sudah digelontorkan pupuk urea sebanyak  2870    ton, dan pada musim tanam kedua bulan Januari- April 2022 sudah digelontorkan sebanyak  3900  ton dari pihaknya ke KPL ( kios pengecer langsung). Namun diakuinya, saat droping pada musim tanam kedua ini mengalami sedikit keterlambatan beberapa hari karena dropping pupuk dari PT. Pusri juga mengalami keterlambatan.

H.Sutirto ( kaos biru) Direktur CV Multi Karya Purwodadi Grobogan

Dijelaskan, kalau kelangkaan pupuk subsudi tidak ada, tetapi harus diakuinya hal tersebut  karena sulitnya untuk menebus pupuk itu harus dengan kartu tani. Kalau akan mengambil pupuk harus dengan menggunakan kartu tani tersebut, sementara kartu tani  dari BRI setempat sulitnya bukan main, akibatnya petani tidak mau mengambil pupuknya  di pengecer, akibatnya pupuk tersebut bertumpuk. Disamping itu, banyak sawah di Penawangan yang disewakan petani diluar Penawangan yang nota bene membawa pupuknya sendiri.  Kartu tani banyak yang kosong, mungkin saat ini baru 25 persenan petani yang memikiliki Kartu tani itu.

“Kendala saat ini adalah di kartu tani yang  sesuai RDKK, sekarang dimudahkan hanya dengan KTP, tetapi kalau tidak masuk RDKK ya gak bisa nebus pupuknya” ungkap mantan anggota DPRD Grobogan itu.

Jadi yang mengucapkan kelangkaan pupuk itu adalah petani yang tidak masuk dalam RDKK,  imbuhnya. Selain itu KPL dan distributor harus membuat laporan secara online setiap hari tentang keluar masuk pupuk subsidi tersebut.

CV Multi Karya Purwodadi Grobogan adalah distributor pupuk subsidi resmi, saat ini memiliki 44 kpl (kios pengecer langsung) yang tersebar di kecamatan Geyer dan Penawangan.

Distribusi pupuk subsidi yang melalui CV Multi Karya sudah sesuai RDKK kelompok tani yang ada  dan saat ini jumlah pupuk yang di distribusi  hanya 75% dari RDKK.” Sekarang aturannya lebih ketat mas, kami melayani kelompok petani yang sudah ada dalam RDKK kalau tidak,  kami kena sangsi, lha yang tidak ada dalam RDKK dan membutuhkan pupuk terus bagaimana,  lha ini mungkin yang merasa ada kelangkaan” beber Sutirto.

Kedepan Sutirto berharap aturan terkait pupuk bersubsidi ini harus di perlunak, bagaimana caranya petani diluar RDKK bisa merasakan pupuk.subsidi, meski mereka tetap membeli, pemerintah tetap menberikan subsidi pupuk kepada petani dengan harga yang tidak terlalu mahal. Kecuali itu, dia berharap  penyederhanan aturan dengan tidak memakai Kartu Tani yang menurutnya terdapat permasalahan, seperti halnya harga BBM yang naik knapa fee distributor dan pengecer tidak naik. (jokowi)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *