Tegal-Inspirasiline.com. Sebagai wilayah pantai di laut Jawa, Kota Tegal memiliki beragam usaha perikanan dari jenis makanan sampai pengelohan ikan untuk pemenuhan pasar lokal maupun ekspor. Namun beberapa tahun terakhir, produksi ikan hasil tangkapan di Kota Tegal mengalami penurunan
Banyak faktor penyebab menurunnya ikan hasil tangkapan yang bongkar di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kota Tegal diantaranya regulasi yang mengatur pembatasan wilayah tangkapan, quota tangkapan jenis alat tangkap yang sekarang menggunakan jaring tarik berkantong atau eks cantrang, belum.lagi soal melambungnya harga perbekalan termasuk solar dan regulasi lain yang konon tidak berpihak kepada pemilik kapal.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian, Pangan (DK3P) Kota Tegal Sirat Matdanus di ruang kerjanya Rabu
22/6/2023 menjelaskan di Kota Tegal terdapat tiga TPI , yakni TPI Pelabuhan, TPI Tegal Sari dan TPI Muarareja, masing-masing memiliki spesifikasi jenis ikan dan kapal serta ealat tangkap yang berbeda.
“Dengan alat tangkap yang berbeda, tentu saja hasil tangkapannya berbeda pula, kalau di TPI Pelabuhan jenis kapal pursin hasil tangkapannya relatif kecil. Ada sebelas jenis ikan yang didaratkan di TPI Pelabuhan Tegal seperti banyar, layang banyar dan sebagainya. Sedangkan ikan yang didaratkan di TPI Jongor lebih dari 20 jenis, dengan penangkapan menggunakan jaring tangkap berkantong dan satunya lagi TPI Muarareja yang jenis kapalnya dibawah 10 GT yang berangkat pagi pulang sore.
Terkait turunnya produksi ikan di Tegal kata Sirat banyak faktor diantaranya pembatasan penangkapan atau quota penangkapan,
Dengan adanya quota tersebut sekarang satu armada kapal tangkapannya dibatasi sekian ton dalam satu tahun, kalau misal dalam dua kali berangkat sudah memenuhi quota, kapal tersebut tidak boleh berangkat lagi, nunggu ijin berikutnya.
” Quotanya berapa ton, kami tidak tahu perais, karena ada rumusannya. kata Sirat.
Menurut Sirat, Pembatasan penangkapan, wewenang pusat, sekarang pusat sedang menerapkan sistim perikanan terukur, faktor lain adalah pembatasan wilayah penangkapan mereka dibatasi hanya satu wilayah, kalau mereka melamggar titik kordinat akan kena sangsi.
Penyebab turunnya ijin adalah imbas dari aturan penangkapan dalam satu wilayah, sehingga mereka bisa lelang dimana saja sesuai denga tempat keluarnya ijin pemberangkatan kapal.”
Menurut Sirat, sebetulnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat baik, untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya kelautan. Meski demikian Sirat tetap semangat untuk mengejar target restribusi lelang yang telah ditetapkan oleh Pemkot.
Kami sifatnya melayani, kalau kapal yang lelang sedikit, otomatis berpengaruh pada pendapatan restribus, Sambung Sirat, meski kapal tersebut tidak melelang hasil tangkapannya, tetapi restribusi tetap masuk, namanya lelang sambung, karena semua hasil tangkapan langsung masuk pada ruang pendingin. Kalau misal dilakukan dengan lelang terbuk akan mengurangi kalitas ikan karena akan terjadi perubahan suhu. pada ikan.
Jadi kao yang bongkar tetap masuk dan terdata, tetapi angka dan jumlah restribusi yang disetorkan besarnya sesuai kesepakatan, karena sifatnya kondisional, karena belum mampu menyelemggarakan lelang dengan jumlah pendaratan relatif lebih banyak dengan ragam jenis ikan yang berbeda, jadi terkait restribusi Pemkot sifatnya menyediakan fasilitas berupa tempat pelelangan ikan dan mekanisme besar kecilnya penggunaan fasilitas tempat lelang kedeoan, sedang dibahas di DPRD ‘ Jelas Sirat. (Biet)