Wonogiri-Inspirasiline.com. Kabupaten Wonogiri memiliki museum wayang Indonesia, terletak di Kecamatan Wuryantoro. Museum tersebut diresmikan oleh Begug Purnomosidi ( Bupati Wonogiri ) bersama Presiden Megawati Sukarno Putri, pada 1 Januari 2004.
Tujuan didirikan museum wayang tersebut, untuk melestarikan ragam wayang hasil karya Mpu Wayang, memberikan apresiasi, penghargan jasa para Mpu Wayang. Selebihnya museum wayang sebagai wahana edukasi masyarakat untuk mempelajari, mendalami, meneliti wayang, yang isi ceritanya sarat makna, sekaligus sebagai obyek wisata budaya.
Sejarah, sebelum berdiri dan diresmikan sebagai museum Wayang Indonesia, museum tersebut menempati rumah tempat tinggal Bapak Bei Tani.
Konon ceritanya, Pak Bei Tani, seorang mantri tani yang memiliki kedekatan dengan Presiden Republik Indonesia ke- 2 ( Soeharto ) menjadi seorang paman sekaligus sebagai ayah angkat.
Seiring perkembangan zaman, rumah Pak Bei Tani mengalami perubahan, karena direnovasi. Pada 17 Aguatus 1987, museum tersebut diresmikan langsung oleh Ibu Tien Soeharto, namanya diganti ” Padepokan Seni Pak Bei Tani “.
Kini museum tersebut memiliki ratusan koleksi wayang, terdiri 17 jenis wayang, berasal dari daerah yang berbeda.
Saat awak media inspirasilune.com mendatangi museum wayang di Wuryantoro, Wonogiri, melihat jenis wayang dipajang amat rapi, dilengkapi dengan tulisan penjelas, diperindah cahaya lampu warna warni. Di tempat itu dapat dilihat berbagai jenis wayang, seperti ; Wayang Kulit Purwa, Beber dari kulit, Menak, Wayang Ukur, Wayang Kompeni, Golek Purwa, Golek Menak, Potehi, Topeng, Sasak, Bali, Klitik, Wahyu, Sadat, dsb.
Pada hari libur, Museum Wayang Indonesia Wonogiri, ramai didatangi para pengunjung, terutama para peserta didik wilayah Kabupaten Wonogiri. Tak hanya itu, tempat tersebut sering dipergukan sebagai ajang lomba seni karawitan tingkat SD, SLP, SLA, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri. ( SK/19 ).