Sukoharjo-Inspirasiline.com. Peringatan Hari Ladi kabupaten Sukoharjo yang ke -77 mengusung tema “Aku Bangga Menjadi Bagian Sukoharjo “. Berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan untuk memeriahkan peringatan hari lahir kabupaten Sukoharjo, hal tersebut diungkapkan sekda Widodo kepada sejumlah wartawan yang bertugas di kabupaten Sukoharjo baik media cetak maupun elektronik pada Selasa (11/7/2023).
Sekda Widodo yang didampingi asisten 1,2 dan 3 dalam jumpa pers yang digelar di R Wijaya 3 lt 9 dikomplek Gedung terpadu Menara Wijaya menyampaikan bahwa hari lahir kabupaten Sukoharjo akan diperingati pada 15 Juli mendatang, serangkaian kegiatanpun digelar yaitu: (Gebiar) gerakan kebersihan, keindahan, dan artistic yang meliputi Jum’at bersih, Minggu bersih, perbaikan kantin taman dan pohon turus jalan, pengecatan gapuro batas, pengecatan monumen, perawatan bendera, pemeliharaan lampu hias, pemeliharaan penerangan jalan umum,
Selain itu juga kegiatan ziarah tabur bunga ke taman makam Pahlawan dan anjangsana ke mantan pejabat pemerintah kabupaten Sukoharjo 10-11 Juli, kemudian tirakatan hari lahir ke-77 Jum’at 14 Juli, kirab prosesi Petikan PP nomor : 16/SD/1946, sidang paripurna istimewa DPRD sabtu 15 Juli, dan terakhir ditutup dengan acara resepsi perayaan hari lahir pada Sabtu 15 Juli malam.
Lebih lanju Sekda menambahkan untuk memeriahkan hari lahir ke-77 kabupaten Sukoharjo diadakan panggung hiburan rakyat di 7 titik sepanjang jl. Jendral Sudirman – jl. Slamet Riyadi ini tempatnya: Koes Plus an di sector Putri Pantes, Tembang Kenangan disektor Bank Jateng, Campursari di sector Pegadaian, Pop/Rock dipanggung utama Proliman Sukoharjo, Keroncong di sector pertigaan selatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, music tradisional Klenengan di sector selatan masjid Agung Baiturahman, dan panggung Dagdut disekitar batas kota selatan.
Widodo juga menyampaikan selama prosesi berlangsung di hari H 15 Juli di adakan prosesi kirab Petikan PP nomor : 16/SD/1946 sebelumnya diadakan upacara penyerahan SK dari Bupati kepada Sekda di halaman setda kemudian Forkopimda didampingi mas dan mbak Sukoharjo naik kereta menuju proliman Sukoharjo dan disepanjang jalan dipertunjukkan tarian kebo kinul oleh 3000 an orang. Pada saat prosesi upacara semua mengenakan pakaian kejawen jangkep dan menggunakan Bahasa jawa kromo inggil.
Kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan tiap tahun, dengan maksud untuk mengenang dan mengingat kembanli perjuangan para pendahulu guna lebih memantapkan Tri Dharma yaitu: rumongso melu handarbeni, rumongso melu hangrungkebi, dan mulat saliro hangrosowani kabupaten Sukoharjo menuju Sukoharjo yang lebih Makmur. (Prie)