Semarang-Inspirasiline.com. Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2023 genap berusia 78 tahun.Sebagai bangsa yang besar NKRI diharapkan bisa terus berkembang menjadi negara yang maju dan memberikan kesejahteraan bagi semua rakyatnya.
Dekan FPBS Universitas PGRI Semarang Dr.KH.Ngasbun Egar, SPd., MPd mengemukakan diusia 78 tahun NKRI telah menjelma menjadi sebuah negara dengan dinamikanya sendiri. Dengan kemajuan dibanyak aspek kehidupan tanpa menafikan sejumlah kelemahan masih harus menjadi perhatian bersama. Pembangunan fisik dibanyak teritori telah memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun belum semerata seperti diharapkan seluruh komponen bangsa. Pembangunan non-fisik terutama SDM yang mencakup sisi mentalitas, kompetensi, termasuk life skills masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari banyaknya angka kejahatan dan tingginya kriminalitas mengindikasikan ketertinggalan pembangunan mentalitas bangsa. Angka pengangguran juga sangat tinggi mengindikasikan belum mampunya bangsa ini memfasilitasi kesejahteraan rakyat. Hal ini jadi tolok ukur kompetensi dan life skills rakyat mayoritas masih rendah.
Ngasbun menekankan cita-cita dan tujuan NKRI sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan visi bersama mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara.Yaitu Melindungi segenap warga negara Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan Ikut serta dalam perdamaian dunia. Menurutnya tanpa mengurangi rasa syukur kita kepada Tuhan YME dan rasa terima kasih kepada semua komponen bangsa yang telah berperan sejak masa rintisan kemerdekaan, merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sampai sekarang. Dia menilai cita-cita dan tujuan NKRI belum tercapai secara maksimal. Pertama, dalam bidang perlindungan terhadap warga negara, sejumlah rakyat belum mendapatkan perlindungan keselamatan diri di jalan, di rumah, banyak perundungan, banyak jiwa tidak terselamatkan, dan sebagainya. Kedua, dari aspek kesejahteraan, belum seluruh warga negara Indonesia memperoleh kesejahteraan yang memadai. Masih banyak rakyat hidup dibawah garis kemiskinan, dan sebagian terkategori kemiskinan ekstrim. Ketiga, dari aspek kecerdasan kehidupan bangsa, kita masih cukup rendah. Sebagai bangsa, dijajaran negara-negara berkembang, kita belum berada di deretan atas. Maka aspek kecerdasan dan intelektualitas sebagai bangsa masih menjadi salah satu fokus besar yang harus terus-menerus dibangun, agar tidak tertinggal dalam percaturan internasional. Dengan jumlah SDM besar dan bonus demografi ideal, mestinya bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang sangat beruntung. Dengan kecerdasan tinggi dan sumber daya melimpah, bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang penuh percaya diri dan sebagai kiblat bagi kemajuan bangsa lain, bukan jadi pengekor. Kuncinya bagaimana kita menyiapkan serta mengelola SDM dan pendidikan secara tepat.
SDM Generasi Muda Harus Mumpuni
Tentang langkah-langkah yang harus dilakukan semua anak bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan NKRI, dikatakan Ngasbun ada beberapa hal. Pertama, bangsa ini lebih fokus pada pengembangan SDM generasi muda, tanpa mengabaikan pengembangan aspek lainnya. Karena SDM merupakan subjek dari pembangunan dalam aspek kehidupan manapun. Dari pendidikan, akan dihasilkan generasi mumpuni baik intelektualitas, sikap-kepribadian dan skillnya. Jika kompetensi generasi muda memadai, akan menjadi generasi penerus yang siap melanjutkan pengembangan bangsa kedepan. Bahkan generasi penerus dengan kepercayaan diri yang baik, menjadikan tidak lagi tergantung kepada bangsa lain. Kedua, semua komponen bangsa harus kompak, ikut terlibat dan berkontribusi untuk bangsa dan negara sesuai kompetensi dan kemampuan masing-masing, tidak saling menyalahkan, saling mendukung dan berkolaborasi. Ketiga, meningkatkan peran setiap komponen bangsa dalam keseluruhan proses pembangunan. Setiap komponen dan komunitas memastikan peransertanya dalam semua tahapan proses mulai dari penentuan kebijakan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai monev dan pengawasan. Sehingga ada jaminan dalam semua proses pembangunan bangsa dapat terlaksana sebaik-baiknya dan mememuhi seluruh aspirasi pemangku kepentingan. Masyarakat pendidikan perlu dipastikan ada keterwakilan dalam berbagai institusi strategis untuk benar-benar mengawal dunia pendidikan agar semakin maju.
Banyak Kemajuan Dicapai NKRI
Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah H.Bambang Hariyanto Baharudin menilai diusia 78 tahun banyak kemajuan yang dicapai negara kita tercinta Indonesia. Satu hal yang perlu disyukuri adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan dirasakan oleh warga masyarakat. “Kita juga harus bersyukur bangsa Indonesia bisa keluar dari krisis Covid-19 yang sangat mengguncang perekonomian dan semua sektor kehidupan tidak hanya di Indonesia tetapi juga dialami oleh negara-negara lainnya’, ujar politisi asal Banyumas ini.
Bambang berpendapat adanya upaya-upaya yang dijalankan pemerintah menuju Indonesia maju dengan memanfaatkan 2045 sebagai bonus demografi harus didukung oleh semua elemen bangsa. “Mudah-mudahan capaian yang diupayakan pemerintah bersama warga masyarakat bisa mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Yakni Melindungi segenap warga negara Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut aktif berperan melaksanakan perdamaian dunia”, katanya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan upaya-upaya pemgembangan SDM generasi muda memiliki nilai yang sangat strategis karena generasi muda yang akan memimpin bangsa Indonesia dimasa mendatang. Banyaknya sarana prasarana dan media pengembangan diri baik yang difasilitasi pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta bisa dimanfaatkan generasi muda untuk meningkatkan ketrampilan dan pengembangan kompetensi diri. Saat ini pengembangan ketrampilan warga masyarakat telah menghasilkan beragam produk. Agar produk-produk yang dihasilkan bisa memberikan hasil dan dapat meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, seharusnya diimbangi dengan upaya-upaya meningkatkan penguatan pasar secara intensif.
Bambang mengatakan peningkatan kualitas disektor pendidikan dan kesehatan juga sangat penting dalam upaya pengembangan SDM generasi muda agar tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas dan terampil untuk membangun Indonesia menjadi negara maju.
Tentang keberhasilan NKRI diusia 78 tahun dalam mewujudkan cita-citanya seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Bambang berpendapat kemerdekaan yang dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 merupakan sarana untuk mencapai Indonesia yang sejatinya. Pada dasarnya upaya-upaya yang dilakukan anak bangsa selama ini hasilnya sudah kita rasakan bersama, namun hasil belum maksimal seperti yang dicita-citakan. Hal ini menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa untuk terus menerus mengupayakan agar Indonesia bisa menjadi negara maju ditahun 2045.
Diingatkan Bambang kita bangsa Indonesia telah diberi Allah modal kekayaan sumber daya alam yang sangat besar. Agar potensi SDA itu bisa memberikan kesejahteraan tentunya harus didukung oleh sumber daya lain yang dimiliki oleh para pendahulu yang telah memperjuangkan berdirinya NKRI. Yakni sikap-sikap positif yang bisa memperkuat jatidiri bangsanya. Seperti gotong royong, toleransi dan tepo sliro. Menurutnya sikap-sikap humanis dan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki para leluhur bangsa Indonesia harus dimiliki oleh anak bangsa meski diera modern sekarang dan yang akan datang. Agar Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan tidak mudah dipecah belah.
Agar bangsa Indonesia bisa menjadi negara maju dan mampu mensejahterakan semua rakyatnya, Bambang berharap seluruh masyarakat mempunyai kesadaran untuk menjaga persatuan, meningkatkan kompetensinya masing-masing dan tidak selalu bergantung kepada pemerintah dalam upaya pengembangan diri. Masyarakat jangan mudah terpengaruh berita hoax dan jangan larut dengan ujaran kebencian yang sering ditampilkan di media sosial. Dilain pihak pemerintah harus konsekuen dalam upaya mewujudkan empat cita-cita bangsa Indonesia.
NKRI Anugerah Tuhan YME
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah H.Haerudin,SH,MH menegaskan NKRI harus dijaga bersama oleh semua warga negara Indonesia agar bangsa ini tetap utuh. Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan sebab bentuk Indonesia yang multi suku, ras, budaya dan agama serta terdiri dari 17 ribu pulau. Karenanya NKRI harga mati dan tidak bisa ditawar. NKRI merupkan anugerah Allah yang dibentuk atas dasar persatuan. Dengan anugerah Allah pula, wilayah Indonesia yang sangat luas meski dipisahkan pulau dan lautan serta adanya keanekaragaman suku , budaya dan agama, namun tetap satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan keanekaragaman yang ada di Indonesia, menjadikan NKRI sebagai negara unik yang tidak dimiliki oleh negara lainnya. Alumnus UGM dan UNDIP ini mengibaratkan pelangi yang terlihat sangat indah karena berwarna warni.
Mengenai keberhasilan Indonesia di usia 78 tahun dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan didirikannya bangsa ini, Haerudin mengatakan upaya sudah dilakukan oleh pemerintah dalam melindungi warga negara, meningkatkan kesejahteraan, mencerdaskan semua warga negara dan berperan aktif dalam perdamaian dunia. Diakui upaya-upaya untuk empat tujuan didirikannya NKRI sudah dilaksanakan. Dalam hal meningkatkan kesejahteraan dan mencerdaskan warga negara juga sudah dilakukan pemerintah, namun hasilnya belum maksimal. Hal tersebut terlihat dengan masih adanya warga miskin dan tidak sekolah. Untuk itu dia mengingatkan dimoment HUT RI Ke-78, kita bertugas mengoptimalkan, mengisi dan mempertahankan kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan bangsa dengan penuh pengorbanan.
Kesbangpol Mewujudkan Jateng yang Kondusif
Dijelaskan Haerudin beragam kegiatan juga diselenggarakan Kesbangpol Jawa Tengah dalam upaya menjaga kondusitas wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Diantaranya menggelar pentahelix untuk membudayakan sikap toleransi dan demokratisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu kegiatan-kegiatan dengan multi pihak juga digelar dalam upaya menghidupkan komunikasi untuk mewujudkan Jawa Tengah yang sejuk dan kondusif. Unsur-unsur yang dilibatkan seperti unsur dari instansi terkait, Wahid Foundation, tokoh masyarakat, massmedia dan perguruan tinggi. Hasilnya sekarang ada Desa-desa Kerukunan (Desa Damai) dan Sekolah Damai di kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dari kolaborasi bersama stakeholder terkait, sikap toleransi sudah berkembang ditengah-tengah masyarakat. Saat ini sikap toleransi Jawa Tengah berada diatas Jawa Barat dan Jawa Timur. Budaya demokrasi di Jawa Tengah rangkingnya juga terus naik. Pada 2020 berada dirangking 13, tahun 2021 naik kerangking 4 dan tahun ini berada dirangking 3. Dari kegiatan yang digelar Kesbangpol, Provinsi Jawa Tengah juga mendapat dua penghargaan tingkat nasional dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI. Yakni sebagai daerah yang berkomitmen menerapkan Rencana Aksi Nasional Pencegahan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Mengarah pada Terorise (RAN PE) dan BNPT Awards.
Haerudin menambahkan diusia 78 tahun Kemerdekaan RI, kita dituntut mempersiapkan generasi Z, yakni pelajar SLTA-Perguruan Tinggi usia 16-20 tahun. Yakni dengan memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan dan keberagaman yang dimiliki NKRI yang tercantum dalam Bhinneka Tunggal Ika . Dengan memahami adanya kemajemukan yang ada dibumi Nusantara, para pelajar akan tumbuh sebagai anak bangsa yang berfikiran inklusif dan bukan eksklusif. Mereka yang nantinya di tahun 2045 berada diusia 38- 43 tahun dan mendapatkan kesempatan pemimpin, akan menjadi pemimpin yang toleran, berwawasan kebangsaan, demokratis dan mampu membangun Indonesia menjadi negara yang kokoh, berdaulat, maju dan rakyatnya sejahtera. (Laras)