Grobogan-Inspirasiline.com. Harga komoditi beras di wilayah Kabupaten Grobogan terus merangkak naik sepekan ini. Penyebab naiknya harga beras tersebut dimungkinkan karena adanya kekeringan yang berkepanjangan sehingga memicu gagal panen pada petani.
Naiknya harga beras tersebut menimbulkan ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk membeli beras menurut ukuran mereka.

Inspirasiline.com yang melakukan pantauan harga di beberapa tempat pedagang beras mendapatkan hasil berasctetendah harga Ro.12,5 ribu per kg hingga beras seharga Rp.16 ribu/ kg. ” Yang enam belas ribu itu beras jenis rojolele mas, beras paling mahal saat ini” ungkap Hartiyem pedagang beras pasar induk Purwodadi Grobogan.
Disebutkan Hartini beras dari petani dia beli Rp 11.500 per kg dan dijual Rp. 12.000 per kg, sedangkan beras yang mutunya diatasnya lagi yakni garuda dijual Rp.13.000 per kg, kelinci Ro.14.200 per kg, beras mawar Rp.14.600 , menthik Ro.14.200 dan rojolele Rp.16.000 per kg.
Sementara itu untuk menekan harga beras di lapangan, Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah melakukan beberapa kali operasi pasar pada bulan ini.
Bahkan Pemerintah melakukan droping beras bantuan CPP (Cadangan Pangan Oeneribtah) melalui Bulog sebanyak 1652.550 kg (1652,5 ton) dimana penyalurannya melalui Dinas Ketahanan Pangan Daerah ( DKPD) Kab. Grobogan. Beras sebanyak itu akan dibagikan kepada 165.255 keluarga penerima manfaat (KPM). Dimana setiap KPM menerima 10 kg beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Grobogan, Amin Nurhatta, SSos yang dihubungi melalui Wattsapp nya membenarkan sebanyak 165.255 warga KPM akan menerima beras bantuan pemerintah dengan tujuan untuk penanggulangan kekurangan pangan, menekan inflasi dan melindungi konsunen produsen dari dampak kenaikan harga beras. ” Intinya semua itu ditujukan untuk mengurangi beban masyarakat dari dampak kenaikan harga beras saat ini” ucap Amin, Selasa (26/9/23).
Terpisah, Subkoor Harga Pangan DKPD Grobogan Suhardi, SKep., MKes menjelaskan harga beras di Grobogan memiliki range harga antara Rp.12.500 hingga Rp.14.000. Angka itu diperoleh dari survei harga beras di pasar Godong, Purwodadi dan Wirosari. “Smoga dengan upaya kita, harga beras di Grobogan bisa ditekan, minimal stabil lah” ucapnya.
Sementara itu Subkor Cadangan Pangan DKPD Grobogan Hartoyo mengatakan sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional nomor 15 tahun 2022 menyebutkan bahwa berapa cadangan pangan yang dikuasai Pemkab/kota. Hartoyo nenyebut Grobogan sesuai perhitungan berbagai variabel harusnya menguasai sebanyak 192 ton beras, namun cadangan beras Grobogan yang ada di Wirosari yang merupakan tempat cadangan Kabupaten baru ada 58 ton beras. Berarti cadangan pangan di Grobogan masih kurang, inbuhnya.
Terkait cadangan pangan, Hartoyo menyebut 4 jenis yakni Cadangan pangan pemerintah di Bulog, cadangan pangan Pemprov Jateng di Magelang, cadangan pangan Kabupaten Grobogan di Wirosari, dan cadangan pangan di pengusaha dan masyarakat.
Hartoyo mengakui untuk mengetahui cadangan pangan di pengusaha dan masyarakat belum pernah dihitung.”Wah itu belum pernah dihitung dan itu sulit” katanya.
Memang harga beras saat ini melambung, tetapi dalam minggu minggu terakhir ini harga tampak stabil di pasaran.
Suwardi, warga Kalongan Purwodadi mengaku tak sanggup membeli beras yang berharga tinggi, karena kondisi ekonominya. Dia berharap harga beras saat ini bisa diturunkan. “Kami minta Pemerintah bisa menurunkan harga beras, sehingga kami mampu membeli” ucapnya. (jkwi)
https://azithromycinca.com/# doxycycline pharmacy
doxycycline tablets cost