Rembang-Inspirasiline.com. Sejumlah tokoh nasional, Minggu (12/11) sowan KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di kediamannya komplek Ponpes Raudlatut Thalibien Leteh Rembang.
Mereka antara lain, Goenawan Muhammad, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin, mantan Wakil Ketua KPK Ery Riyana Hardjapamekas, Alif Imam Nurlambang, Omi Komaria Madjid dan beberapa yang lain.
Mereka membicarakan situasi nasional terkini. Para tokoh merasa prihatin dengan situasi demokrasi Indonesia sekarang.
Koordinator pertemuan, Alif Iman Nurlambang menyatakan, para tokoh memutuskan berkumpul karena merasa demokrasi Indonesia “diontang-anting” dan Mahkamah Konstitusi (MK) diintervensi.
“Harus ada kewaspadaan bahwa penggunaan aparatur negara akan membawa Pemilu 14 Februari mendatang tidak bisa dipercaya publik sebagai suatu pemilu yang jurdil,” kata Alif.
Salah satu tokoh masyarakat yang hadir, Goenawan Muhammad menyebut pertemuan ini berfungsi untuk “berbagi rasa” menumbuhkan lagi rasa saling percaya.
Budayawan ini juga menyatakan bahwa belakangan ini banyak kebohongan bermunculan.
“Berbagi rasa untuk saling menularkan semangat supaya kembali lagi kepercayaan terhadap sesama. Zaman sekarang, kepercayaan terhadap sesama sangat tipis. Banyak sekali kebohongan yang juga diucapkan oleh presiden dan orang-orang lainnya,” kata Goenawan Mohammad.
“Jelang pemilihan presiden makin mencemaskan karena aturan bersama mulai dibongkar-bongkar, bahkan dirusak. Terjadinya skandal di Mahkamah Konstitusi menunjukkan itu. Belum lagi saya dengar pemaksaan, penutupan saluran suara dan sebagainya. Kalau itu terjadi, Pilpres yang akan datang bisa renggang,” lanjutnya.
Sementara itu, Omi Komaria Madjid mengaku merasa prihatin karena korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di Indonesia semakin merajalela dan dipertontonkan secara gamblang.
“Bahkan nepotisme kekuasaan, anda lihat sendiri, dipertontonkan kepada kita semua tanpa rasa malu dan salah sama sekali,” kata istri mendiang Nurcholish Madjid ini.
Sementara itu mantan pimpinan KPK Ery Riyani Hardjapamekas menyatakan, tidak semua pejabat kita jelek. Masih banyak penyelenggara negara yang baik. Oleh karena itu, kita sepakat akan terus mengingatkan agar yang jelek-jelek menjadi baik. (yon)
Hi, I think your site might be having browser compatibility issues. When I look at your website in Safari, it looks fine but when opening in Internet Explorer, it has some overlapping. I just wanted to give you a quick heads up! Other then that, fantastic blog!