Hadi Seorang Berprofesi Penebas Padi Tekun Bekerja Demi Kelangsungan Hidup Keluarga

NEWS

Grobogan-Inspirasiline.com. Jenis pekerjaan ini mungkin tak disukai kaum muda, selain harus bergulat dengan keringat dilapangan juga harus mengorbankan waktu. Itulah pekerjaan menebas tanaman padi atau lebih dikenal dengan penebas ( tukang tebas) padi.

Salah satu penebas padi tersebut adalah Hadi (37) yang berasal dari Karangsari Brati Kabupaten Grobogan.
Kepada media Inspirasiline.com, Hadi mulai menceriterakan kisahnya sehingga menjadi tukang tebas padi hingga sekarang ini.

Hadi Suyono (37) berprofesi Penebas Gabah,/Padi

Sejak lulus SMA tahun 2006, ia melihat dan mengikuti sekaligus belajar pada sang ayah yang berprofesi sebagai tukang tebas padi di daerahnya. Setelah 2 tahun belajar itu, mulai 2008, Hadi mandiri.

Tentu saja pekerjaan penebas padi bersifat musiman jadi dia bisa menebas areal padi di sawah saat petani sedang atau akan memanen padinya.

Transaksi jual beli padi yang akan ditebas bisa terjadi di lokasi sawah. Seperti saat ini lagi musimnya petani panen padi. Hadi bisa menebas gabah hingga 20 ton, bahkan pernah mencapai 30 ton dalam sehari dengan harga yang disepakati sebelumnya. Harganya dihitung per kilogram gabah gilin. Adapun harga gabah yang dipotong dengan mesin combi dengan dipotong melalui tangan manusia hargannyapun berbeda, agak mahal bila gabah dari potongan mesin combi.”Gabah yang dari comby lebih kering, bagus sehingga harganya Rp 300 ,- lebih mahal” ungkapnya
Perolehan gabah itu, oleh Hadi dijual lagi ke tengkulak beras. Disitu, oleh tengkulak gabah diproses menjadi beras.

Selanjutnya beras siap untuk dijual. Per kg gabah yang baik dijual dengan harga Rp 8 ribu ke tengkulak. ” Kalo sudah berbentuk beras, harganya bisa mencapai Rp.17 ribu per kg, itu beras yang bagus” katanya.

Kata Hadi, dalam mencari gabah ia harus muter-muter ke desa. Hadi mengaku pernah merugi sekitar Rp.26-Rp.30 jutaan, disebabkan hasil dilapangan tidak ada titik temu dengan pemilik padi, disamping itu saat harga gabah turun pasyi mengalami kerugian.

Dalam.mencari gabah itu, Hadi tak hanya di Grobogan saja kadang hingga Jawa Timur bahkan sampai Jawa Barat.
Ditanya suka duka penebas padi, Hadi mengaku sukanya kalau memperoleh untung, dukanya kalau ia mengalami kerugian yang signifikan seperti yang pernah dialaminya.

Kini pria yang sudah dikaruniai 2 anak ini mengaku akan terus bekerja sebagai penebas padi, karena untung rugi urusan diatas, dirinya tetap harus bekerja demi kelangsungan hidup keluarga, pungkasnya. (jkwi)

Bagikan ke:

10 thoughts on “Hadi Seorang Berprofesi Penebas Padi Tekun Bekerja Demi Kelangsungan Hidup Keluarga

  1. I was lucky enough to find this phenomenal website recently, a jewel providing value to subscribers. The clever owner really understands how to crank out relevant content. I’m pumped about this find and hopeful the excellent content keeps coming!

  2. I’ve been browsing online more than 3 hours today, yet I never found any interesting article like yours.
    It is pretty worth enough for me. Personally, if all website owners and
    bloggers made good content as you did, the internet will be a lot more useful than ever before.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *