H.Haerudin,SH,MH | Kepala Badan Kesbangpol Prov.Jawa Tengah
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Prov.Jawa Tengah H.Haerudin,SH,MH menilai Guru memiliki peran yang besar dalam menumbuhkan etika dan nilai-nilai moral kepada anak sedini mungkin agar tumbuh menjadi generasi yang berintegritas.
Haerudin mengatakan agar sekolah bisa melahirkan siswa berintegritas, sekolah harus dikondisikan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan menyenangkan. Menurutnya sebaiknya anak-anak tidak terbelenggu dengan kurikulum formal saja. Untuk itu sekolah dapat menggali talenta siswanya dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak didik untuk berekspresi, mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki.
Optimalkan Peran Guru
Pria asal Mabolu Muna Sulawesi ini berpendapat upaya lain untuk melahirkan siswa berintegritas menurutnya adalah mengoptimalkan peran guru sebagai pendidik. Dalam hal ini semua guru, baik wali kelas maupun guru mata pelajaran, sebelum menyampaikan materi yang diajarkan mengawalinya dengan memberikan pencerahan. Yakni pemahaman tentang pentingnya moral, budi pekerti, cinta tanah air dan nilai-nilai dari kelima sila Pancasila yang harus menjadi sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman mesti diberikan secara terus menerus kepada pelajar sejak TK sampai Perguruan Tinggi, agar anak selalu ingat untuk bersikap baik dan berakhlak mulia dan mencintai tanah air dan bangsanya.
Haerudin mengatakan anak-anak lebih mendengar nasehat dari gurunya di sekolah daripada orang tua di rumah. Karenanya pemahaman yang diberikan guru-guru sangat mempengaruhi pola pikir dan tindak tanduk anak didik. Meskipun anak lebih mendengar nasehat gurunya di sekolah, peran orang tua di rumah juga sangat dibutuhkan anak agar tumbuh menjadi generasi berintegritas.
Alumnus UGM dan UNDIP ini menjelaskan Badan Kesbangpol Jawa Tengah memiliki program-program terkait dengan upaya menumbuhkan siswa berintegritas. Yakni bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng membentuk unit-unit Satgas Penegakan Pemberantasan Penjualan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN & PN). Ditingkat SLTA bernama Satgas P4GN &PN, sedangkan di Perguruan Tinggi dikenal UKM P4GN &PN. Seperti di SMAN 1 Kendal, siswa yang tergabung dalam P4GN diberikan materi terkait Upaya Pencegahan Narkotika MenujuSekolah Bersinar (bersih dari narkotika). Kepada para pelajar, Haerudin berpesan agar menguatkan hati dan pikiran untuk menolak penawaran narkotika. Diingatkan bahwa pelajar adalah generasi muda penerus bangsa yang mempunyai cita-cita dan mesti berusaha meraihnya. Dalam meraih cita-cita, pelajar harus bersungguh-sungguh dalam belajar dan tidak tergoda pada pergaulan yang menjerumuskan dalam penggunaan narkotika.
Nasionalisme dan 4 Pilar Kebangsaan
Ketua Jejaring Panca Mandala Jateng ini menambahkan untuk memotivasi siswa berintegritas, pihaknya berupaya menumbuhkan semangat nasionalisme dengan menanamkan empat pilar kebangsaan Indonesia disetiap jenjang pendidikan formal mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Empat pilar kebangsaan juga terus dikumandangkan kepada warga melalui tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama agar menjadi warga yang berintegritas.
Sekolah Damai
Dijelaskan Haerudin pada akhir 2022 Pemprov Jawa Tengah melalui Kesbangpol bekerja sama dengan Wahid Foundation mencanangkan Sekolah Damai ditingkat SLTA di Jawa Tengah. Setiap kabupaten/kota diwakili 2 (dua) sekolah baik SMA maupun SMK sebagai contoh sekolah yang melaksanakan Kurikulum Damai. Programnya adalah membudayakan perdamaian dikalangan anak didik dan warga sekolah lainnya. Tujuannya siswa terbiasa berbicara baik, tidak ada yang saling membully, terbiasa melakukan moderasi dalam banyak hal. Termasuk membangun relasi positif antar mereka yang berbeda suku, agama, status sosial dan lainnya.Selanjutnya program Sekolah Damai diterapkan disemua tingkatan sekolah di Jawa Tengah. (Laras)
“Fantastic!”
“Nice work!”
This article is the highlight of my reading list.
You’ve piqued my curiosity with this one.
I value the objectivity presented here.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.