Tegal-Inspirasiline.com. Perayaan Imlek di Klenteng Tak Hay kyong Tegal tahun 2024, tidak semarak tahun lalu, dimana masyarakat bisa menyaksikan arak arakan Tua Pek kong dan pasaran berbagai kuliner.
Tahun ini hanya mengeluarkan Kong Co dari klenteng di bawa ke Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal Minggu (25/2/2024) pukul 10 WIB.
setelah sembayangan dan ritual lainya sesuai dengan kepercayaan mereka, Kong Co dibawa oleh seseorang yang sudah mendapat ijin melalui ritual untuk membawa patung sesembahan mereka keliling kota Tegal di kawal oleh Polantas dengan diiringi puluhan kendaraan Roda lainnya.
Setelah kembali di klenteng Tek Hay Kyong satu persatu.pembawa Kong Co turun dari mibil disambut sejumlah pengawal yang membawa bendera, yang dimaknai sebagai pembuka jalan.
Menurut Chen Li Wei Dao Shang selaku rohaniawan klenteng Tek Hay Kiong kegiatan Csp Go Meh berlangsung sejak tanggal 2 sampai dan ditutup 25 Februari 2924.
” mengingat ini tahun politik jadi yang dilakukan hanya sembayangan dan nyanyi – nyanyi saja yah untuk kegiatan yang lain kita tunda dulu tahun depan .’ jelasnya.
Klenteng Tek Hai Kyong Tegal pada tahun 2924 usianya sudah 187 tahun. Di dalam klenteng sendiri terdapat seperangkat alat gamelan yang masih terawat dengan bagus warnanya mengkilat keemasan ditaruh pada kamar khusus.
Pada Gamelan tersebut terdapat tulisan menggunakan huruf Jawa yang artinya ” Naga Mulya ” Gamelan tersebut di buat oleh salah seorang empu dari Purworejo pada tahun 1861.
” Ya saya nda tahu nama empunya.” jelas Whei Shang
Gamelan tersebut belum tentu bisa di keluarkan setahun sekali tergantung ijin dari Dewa Kong Co, dan untuk mendapat jawaban itupun melalui proses ritual. Jelasnya.
Senada dengan Ketua Yayasan Tri Dharma Tegal Gunawan pada penutupan Cap Go meh klenteng Tek Hay Kiong membawa Kimsin atau dewa dewa di bawa ke PAI dilakukan sembahyangan dan prosesi sembahyangan berlanjut keliling kota Tegal dimulai pk 10 dan tiba di klenteng pukul 16.30 WIB.
” kegiatan lain membuka dapur umum untuk masyarakat, siapa saja boleh menikmatinya kemudian pentas kesenian, memang Tepekong tidak keluar, karena perayaan Imlek tahun ini berbarengan dengan tahun.politik.” pungkas Gunawan. (Biet)
Insightful perspective – thanks for sharing!
I’m moved by the powerful message here.
A compelling read – I couldn’t put it down.