Tiket Masuk Wisata Guci Mahal, Masyarakat Dan Pelaku Usaha Demo

NEWS

Tegal-Inspirasiline.com. Aksi demo yang dilancarkan para pelaku usaha di obyek wisata Guci, di lakukan Senin (3/3/2024) di depan pintu gerbang kantor Bupati Tegal dengan penjagaan ekstra ketat oleh jajaran Polres dan Satpol PP Tegal.

Sejumlah tuntutan oleh para pelaku usaha ow guci diantaranya soal kenaikan harga tiket masuk ke kawasan desa Rembul dan Guci, karena terlalu mahal yakni dari harga tiket sebelumnya Rp.13 ribu menjadi Rp.20 ribu saat hari libur, Sedangkan hari biasa Rp.13.000, itu baru masuk ke kawasan belum masuk ke wahana wisatanya.

Ratusan pendemo berorasi di depan pintu gerbang dengan menggelar berbagai poster bertuliskan mengecam kebijakan pemkab yang di nilai arogan dan tak pernah melibatkan masyarakat setempat dalam setiap keputusan.

Selama ini masyarakat Desa Guci hanya bisa memandang ke angkuhan para cukong-cukong yang mendirikan villa dan wahana wisata pada kawasan perhutani namun diakui oleh masyarakat setempat berdirinya villa dan hotel dan wahana wisata, tak dirasakan oleh masyarakat Desa Guci.

Bukan cuma itu, herannya lagi mantan Bupati Tegal Umi Azizah yang masa jabatannya baru berakhir Januari 2024 adalah warga sekitar yang tempat tinggalnya hanya sekitar 1 kilometer dari pintu masuk ow guci, namun menuju ow wisata guci kualitasnya jalannya sungguh amat jelek dan berlobang apa lagi lampu penerangan jalan sangat minim sekali.

Masyarakat Guci dan Rembul mengancam akan mengambil alih pintu masuk guci, karena mereka merasa bahwa desa tersebut adalah milik masyarakat desa setempat bahkan akan di gratiskan jika sejumlah tuntutannya tidak dipenuhi.

Setelah hampir tiga jam di lakukan pertemuan antara pihak pemerintah dengan sejumlah perwakilan pengunjuk rasa, akhirnya memperoleh keputusan bahwa tiket masuk pintu wisata guci sementara di kembalikan seperti semula yakni Rp..13 ribu pada hari libur dan hari biasa Rp.10 belum termasuk parkir.

Penundaan sementara tiket masuk wisata guci dan janji soal pembenahan infrastruktur kawasan guci disampaikan Pj.Bupati Tegal di depan pengunjuk rasa.

Usai menemui pengunjuk rasa Pj.BupatiTegal Kepada media menjelaskan, bahwa nantinya setiap keputusan yang dibuat ada deskrsinya. ‘ diskresi itu tentu dengan segala pertimbangan salah satunya adalah sosiologi dan physilogi masyarakat, jadi kedatangan masyarakat ke sini berarti ada persoalan. sosiologi yang harus kita selesaikan.’ kata Bupati.

Jadi kata Bupati perda soal kenaikan retribusi doalnyoket masuk wisata guci sementara di tunda, tali kakau persoalan sosiologi dan psikologi sudah kondusif, perda tersebut akan dikembalikan dengan batasan yang belum ditentukan, karena harus didiskusikan dengan masyarakat Guci, dengan tidak merugikan siapapun.

Menurut pj bupati Agustyarso, persoalan ini hanya mis komunikasi saja, apakah waktu public hearing atau dengar pendapat dengan dewan melibatkan masyarakat, memang iya tetapi masyarakat yang mana, karena di guci banyak sekali kelompok atau paguyuban sampai penyedia jasa gelar tikar pun, ada paguyuban nya kata Bupati, yang juga mengatakan minta dukungan semua pihak bahwa wisata guci akan menuni wisata nasional dan tahun ini menurutnya ada perbaikan jalan dan lainnya. (Biet)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *