Gulung ATS Terobosan Mulia Disdik Grobogan Dalam Mencerdaskan Bangsa

Grobogan-Inspirasiline.com. Kabupaten Grobogan yang merupakan kabupaten terluas kedua di Jateng setelah Cilacap, ternyata memiliki upaya terobosan yang sangat mulia di bidang pendidikan sehingga hal itu masuk menjadi salah satu branding dari Smart City Kabupaten Grobogan 2024.

Terobosan tersebut adalah sebuah gerakan yang terus menerus mengupayakan agar anak bangsa khususnya di Kabupaten Grobogan tidak putus sekolah. Gerakan itu disebut “Gulung ATS” sebuah akronim dari Gerakan layanan Langsung Anak Tidak Sekolah.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Drs H.Purnyomo, MPd melalui Sekretaris Dinas DR. Wahono, MPd kepada media Inspirasiline.com diruang kerjanya, menjawab pertanyaan terkait inovasi Disdik Grobogan terhadap permasalahan pendidikan, Senin siang (1/7/2024).

“Gulung ATS merupakan sebuah inovasi untuk mengatasi persoalan anak tidak sekolah di Grobogan yang jumlahnya cukup tinggi” ujar Wahono.

Disebutkan, menurut Dapodik (Data Pokok Pendidikan) 2024 di Grobogan terdapat 18.053 anak usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah. Dari jumlah ini, yang telah berhasil kembali ke sekolah sebanyak 4.356 anak, sehingga sisanya sebanyak 13.698 anak tidak sekolah perlu diintervensi agar kembali ke sekolah.

Ditambahkan Wahono, anak tidak sekolah terbagi menjadi tiga kategori, pertama anak yang belum pernah sama sekali merasakan sekolah, kedua anak yang putus sekolah, dan yang ketiga adalah anak lulus sekolah tetapi tidak melanjutkan.

Menurut Wahono, karena pendidikan merupakan urusan dasar dan hak setiap warga negara tanpa kecuali, anak tidak sekolah harus diselamatkan dalam artian mereka harus kembali bersekolah.

“Program Gulung ATS ini memang dirancang untuk memastikan setiap anak di Grobogan mendapatkan pelayanan hak dasar mereka untuk menperoleh pendidikan” ujar doktor lulusan Unnes 2018 itu.

Kegiatan program ini adalah melakukan verifikasi dan validasi data Dapodik yang sudah terhubung dengan sistem kependudukan d Dispendukcapil Grobogan, sehingga akan diketahui anak sekolah yang tidak melanjutkan sekolahnya di tingkat lanjut secara by name by address.

“Anak yang tidak sekolah berdasarkan data itu dicari dimana rumahnya, mengapa anak tersebut sampai tidak sekolah, dan.kemudian kalau anak itu mau bersekolah, segera kita jemput dan antar ke sekolah” bebernya. Oleh karena itu dalam menangani ATS ini, pihaknya melibatkan lintas sektoral terkait seoerti Bappeda, Dispermasdes, Dinsos, DP3AKB dan Kemenag.

Namun demikian, Wahono mengakui adanya kendala utama yang dihadapi yakni sulitnya meyakinkan ATS untuk kembali ke sekolah, terlebih anak yang mengalami pernikahan usia dini. Mereka sulit diajak kembali ke bangku sekolah meski hanya lewat pendidikan paket A, B dan C.

Gulung ATS di Grobogan ini sudah berjalan sejak 2018 dan terus berjalan sampai semua ATS “terselamatkan” bisa kembali ke sekolah meski data terus dinamis sejalan dengan waktu. Yang jelas Gulung ATS adalah bentuk.upaya mulia dalam rangka mencerdaskan bangsa sebagaimana disebutkan dalam.Pembukaan UUD 1945.

“”Ingat, pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara, kalau kita tidak bisa memenuhi hak mereka, kita berdosa loh” pungkas Sekdin Pendidikan Wahono. (jkwi)