Wonogiri-Inspirasiline.com. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Baturetno (Spensaba) tepatnya berada di Desa Talunombo, Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Sekolah tersebut dipimpin Cundoko, S.Pd., M.Pd.
Tahun pelajaran 2024/ 2025 ini memiliki 751 peserta didik.
Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan peserta didik dalam bidang pantun, Cundoko meluncurkan inovasi berupa ” Gerakan Sehari Berpantun Ala Spensa (Geser Laba).
Kepada awak media inspirasiline.com, Cundoko mengurai dan menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan”Geser Laba”, lengkap dengan berbagai penjelasan, dokumentasi kegiatan peserta didik, pendidik, serta dampak inovasi terhadap pesertadidik. Hasil konfermasi awak media dengan Cundoko (Kepala Sekolah) tentang hal tersebut sebagai berikut. (24/9/2024).
Kondisi sebelum adanya inovasi Gerakan Berpantun Sehari Ala Spensaba, salah satunya adalah minimnya pengetahuan ” pantun “. Banyak siswa yang kurang mengenal bentuk puisi tradisional ini. Kurangnya minat terhadap puisi. Secara umum, minat membaca pantun di kalangan peserta didik cenderung menurun. Penguasan kosa kata terbatas. Berpantun membutuhkan kosa kata yang cukup luas dan beragam. Jika siswa memiliki keterbatasan kosa kata, mereka akan kesulitan dalam membuat atau memahami pantun.
Oleh karena itu, SMP Negeri 1 Baturetno kembali menunjukkan inovasi. Sekolah ini meluncurkan inovasi berupa Gerakan Sehari Berpantun Ala Spensaba ( Geser Laba ). Minimnya interaksi peserta didik, siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar cenderung lebih serius dan formal, kurang melibatkan aktivitas yang menyenangkan dan dapat merangsang kreatifitas peserta didik/ siswa.
Salah satu cara yang diterapkan agar siswa semangat belajar adalah Gerakan Sehari Berpantun Ala Spensaba. Hal tersebut biasa dilakukan sebelum pelajaran Bahasa Indonesia dimulai, dengan tujuan untuk memotivasi belajar di sekolah lebih bersemangat. Manfaat dari inovasi Gerakan Sehari Berpantun Ala Spensaba ini adalah memperkaya kosa kata, meningkatkan pemahaman struktur kalimat dan melatih kemampuan berbahasa, membantu siswa untuk percaya diri dalam mengekpresikan diri, melatih siswa berpikir sebelum berkata.
Keunggulan inovasi ini adalah, tema lebih luas. Dahulu pantun sering bertemakan cinta dan kasih sayang, kini tema pantun semakin beragam. Penggunaan bahasa dalam pantun semakin aktif, kreatif dan variatif.
Pantun menjadi wadah yang efektif untuk mengekpresikan perasaan, pikiran dan ide.
Pantun dapat digunakan sebagai sarana komunikasi yang unik dan menarik, terutama dalam situasi formal maupun informal. Berpantun sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan.
Dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan nasihat atau pesan moral secara halus dan mudah diingat, untuk menunjukkan kemampuan berbahasa dan kreatifitas.
Benar, inovasi Geser Laba ternyata mampu membuahkan hasil terhadap anak didik. Hal ini terbukti salah satu peserta didik dari SMP Negeri 1 Baturetno, ( Nadhif Ramadhan Azzufar ) keluar sebagai juara pertama lomba membaca pantun bahasa Jawa, atau sering disebut Geguritan pada FTBI 2024, di tingkat Kabupaten Wonogiri, dan akan maju ke tingkat provinsi Jawa Tengah pada Oktober mendatang. ( Jurnalis inspirasiline.com : SK/ 19 )
I have been browsing online more than three hours today yet I never found any interesting article like yours It is pretty worth enough for me In my view if all website owners and bloggers made good content as you did the internet will be a lot more useful than ever before
Great insights, I appreciate the effort!