Penulis: Daryono
REMBANG | inspirasiline.com
TAHUN 2019, pajak yang disetor PT Semen Gresik di Rembang ke pendapatan asli daerah (PAD) setempat mencapai Rp 26,34 miliar. Meski ada pandemi Covid-19, tahun ini Pemkab Rembang mengasumsikan kontribusi pajak PT Semen Gresik sama seperti 2019.
“Kontribusi Semen Gresik mencapai 26,16 persen dari total pajak daerah tahun 2019, yang besarnya mencapai Rp 100,69 miliar,” ujar Kabid Pendapatan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Rembang M Romli, Selasa (11/8).
Dia mengakui, penerimaan pajak daerah yang cukup besar dari PT Semen Gresik menjadi salah satu pilar pendapatan daerah untuk membiayai pembangunan.
Kehadiran PT Semen Gresik membawa dampak positif untuk perekonomian maupun berbagai sektor lain di Kabupaten Rembang. Kontribusi tersebut berasal dari pajak yang masuk ke PAD, kucuran dana program corporate social responbility (CSR), hingga efek domino seiring aktivitas perusahaan persemenan terkemuka ini, yang mulai beroperasi tiga tahun lalu, persisnya sejak pertengahan 2017 lalu.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah Setda Rembang Arief Dwi Sulistya mengatakan, kontribusi Semen Gresik untuk menggerakkan berbagai sektor di Rembang tergolong signifikan.
Berbagai sektor usaha masyarakat, baik berupa barang maupun jasa skala kecil maupun besar juga terus bermunculan. “Usaha warung makan, tempat kos-kosan, hingga SPBU muncul di Jalan Raya Rembang-Blora yang mengarah ke kawasan PT Semen Gresik,“ ujarnya, Selasa (11/8).
Arif menambahkan, desa di sekitar perusahaan PT Semen Gresik juga merasakan dampak positif, melalui program Forum Masyarakat Mandiri (FMM) yang tiap tahun dialokasikan anggaran hingga ratusan juta rupiah. Fasilitas publik di desa sekitar perusahaan, semisal kurang memadainya sarana air bersih maupun infrastruktur jalan, dibantu melalui progam ini.
“PT Semen Gresik juga mengangkat BUMDes sekitar perusahaan melalui progam pemberdayaan potensi lokal unggulan. Kami dari pihak Pemkab Rembang, tentu mengapresiasi,“ kata Arif.
Tak hanya itu, angka kemiskinan juga ikut menurun seiring program CSR PT Semen Gresik yang menyasar warga kurang mampu, melalui program bedah rumah. “Pemkab Rembang hingga desa dan masyarakat merasakan berbagai dampak positif dari efek domino beroperasinya Semen Gresik. Sektor formal dan informal sama-sama bergerak, sehingga membangkitkan perekonomian daerah,” imbuhnya.
Sejak 2017 hingga 2019, Semen Gresik sudah mengalokasikan anggaran program CSR sebesar Rp 51,5 miliar. Dan tahun ini, anggaran serupa dialokasikan Rp 14,2 miliar. “Progam CSR PT Semen Gresik dimaksimalkan untuk sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga pemberdayaan masyarakat,” tutur Arif.
Terpisah, Kepala Unit Komunikasi dan CSR PT Semen Gresik Dharma Sunyata menuturkan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Agar hasilnya maksimal, program yang dilakukan PT Semen Gresik selalu disinergikan dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Kami ingin kehadiran Semen Gresik membawa dampak positif yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan daerah,” pungkas Dharma Sunyata.***