Penulis: Daryono
REMBANG | inspirasiline.com
ANUNG Satrio Wibowo, atlet tembak asal Desa Sriombo, Kecamatan Lasem, Rembang, saat ini tengah mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) bersama sejumlah atlet lain untuk memperebutkan dua jatah ke ajang kejuaraan dunia menembak virtual.
Peluang ini didapat setelah Anung berhasil meraih Juara III dalam Kejuaraan Menembak Nasional Kapolri Cup 2020 yang digelar akhir pekan lalu. Dalam event Kapolri Cup, Anung meraih nilai total 483 di Benchres Air Rifle Heavy Varmint. Raihan ini hanya selisih sangat tipis dari Supriyanto (Jatim) dan Dody Harsono (Banten) yang sama-sama mengumpulkan nilai 485 sebagai Juara I dan II.
“Persaingan antarpetembak sangat ketat dalam ajang Kapolri Cup, sehingga selisih raihan nilainya juga sangat dekat,” tutur Anung saat dihubungi media ini via telepon, Kamis (13/8).
Dia mengutarakan, Kejurnas Kapolri Cup ini diselenggarakan secara rutin tiap tahun dan diikuti petembak-petembak terbaik dari tiap provinsi.
“Setiap provinsi hanya mengirim dua atlet. Dari Jateng saya bersama Izzudin Afif. Alhamdulillah saya berhasil menyodok ke urutan ke-III, sehingga dipanggil mengikuti Pelatnas untuk dikirim ke Kejuaraan Dunia Menembak Virtual 2020,” ungkap Anung.
Peraih medali perunggu Sea Games Filipina 2019 itu menambahkan, dalam Pelatnas yang juga diikuti sejumlah atlet elit nasional akan diambil dua untuk dikirim ke event bergengsi tersebut.
“Doakan, semoga saya lolos mewakili Indonesia, sehingga menjadi orang Rembang pertama yang tampil di event dunia,” papar Anung.
Menurut Anung, kejuaraan dunia tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dilakukan secara virtual. Semua peserta menggunakan sarana virtual. “Namun para atlet bisa menyaksikan secara live hasil bidikannya,” pungkas Anung Satrio Wibowo.
Saat ini Anung merupakan aset Rembang, Jateng, dan Indonesia. Sekitar tiga tahun lalu, Anung yang hobi berburu babi hutan di sekitar desanya yang kebetulan berada di lereng Gunung Lasem, sempat kebingungan harus bergabung di daerah mana.
Mengingat saat itu Rembang belum ada Cabang Perbakin yang terdaftar di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat. Padahal jika tidak menjadi anggota induk organisasi resmi KONI, maka seorang atlet tidak bisa ikut ambil bagian dalam kejuaraan resmi.
Melihat potensi pada diri Anung, KONI Rembang mendorong terbentuknya Perbakin dan saat ini Anung menjadi salah satu atlet andalan Rembang, Jateng, dan bahkan Indonesia.***