Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
SETELAH terpilih kembali sebagai Kepala Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), September 2019 lalu, Widoďo akan segera merealisasikan visi-misinya yang salah satunya mewujudkan desa wisata yang bermuara pada peningkatan perekonomian warga sekitar.
“Meski sudah berdiri Museum Purbakala Sangiran, namun objek wisata itu dikelola langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Sragen. Desa tidak dapat apa-apa. Sejak berdirinya museum itu tidak ada pendapatan asli desa yang masuk,” ungkap Widodo kepada inspirasiline.com, belum lama ini
Widodo menjelaskan, hanya ada sekitar 40 orang yang membuka usaha warung makan dan cenderamata di sekitar museum. Jika banyak warga berusaha menggantungkan hidup dengan keramaian di Museum Sangiran, dia justru berpikir sebaliknya, yakni mengajak warga tidak menggantungkan hidupnya pada Museum Sangiran. Sebab, kalau museum tidak buka karena terdampak pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, praktis penghasilan mereka berkurang drastis lantaran ketiadaan pengunjung.
“Sebagai kades, saya akan memajukan desa. Kebetulan kami diuntungkan dengan adanya museum. Tapi bukan berarti kami harus menggantungkan hidup pada museum. Kami harus bisa memanfaatkan keramaian pengunjung di museum untuk mengenalkan potensi desa. Mulai dari potensi pariwisata, potensi budaya, potensi ekonomi, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Saat ini Widodo sudah mengajukan proposal pembentukan desa wisata kepada Pemkab Sragen. Dia juga sudah mendata potensi pendukung pariwisata berbasis desa, mulai dari kekayaan kuliner lokal, seni dan budaya, hingga aneka suvenir.
Di sektor seni dan budaya terdapat kesenian Gejok Lesung dan Tari Purba yang bisa menjadi andalan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
Di sektor pariwisata, Desa Krikilan memiliki sumber mata air asin dan Punden Tingkir. Jika sudah dikukuhkan, Desa wisata Krikilan akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Hasil usaha potensi desa itu nanti akan kami presentasikan di hadapan semua lapisan masyarakat; pemuda Karang Taruna, tokoh masyarakat, Pokdarwis, pemilik homestay, pelaku pariwisata, dan lain-lain,” tandas Widodo.
Terpisah, Ketua Pokdarwis Desa Krikilan Sadiman Subur mengatakan, anggotanya sudah 57 orang dan mendukung penuh gagasan Kades Widodo. “Sebelum pandemi Covid-19, kami arisan tiap bulan dan bergilir. Arisan bergilir itu dimaksudkan lebih mempererat silaturahim antaranggota Pokdarwis dan keluarganya,” tutur pria yang akrab dengan sapaan Pak Subur Sangiran ini.***
