Penulis: Anjani Nafa’atul Dzikroh & Arfi Rahayu
Editor: Dwi NR
Sampah merupakan masalah krusial di masyarakat. Mayoritas, kepedulian untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Sungai, kebun, dan lahan kosong yang tidak digunakan, kerap menjadi sasaran buang sampah sembarangan.
MENGINGAT dampak negatif sampah terhadap lingkungan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, angkatan 102 yang didampingi Dosen Pembimbing Lapangan Farid Hidayat SH MSi bekerjasama dengan Forum Persampahan Desa (FPD) dan Penggerak Sampah Rukun Tetangga (PSRT) Dusun Sorodanan, Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, mengedukasi masyarakat untuk membedakan jenis-jenis sampah, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu.
“Ketiga jenis sampah itu memiliki penyelesaian berbeda,” kata Farid Hidayat. Misalnya, sampah organik bisa digunakan sebagai pupuk; sampah anorganik dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif, seperti botol atau gelas plastik yang bisa didaur ulang dan memunyai nilai jual; serta solusi darurat sampah residu saat ini, seperti pembalut dan pampers dilakukan dengan cara dicuci bersih, diambil gel atau kapasnya, kemudian dikeringkan dan dibakar.
KKN Kelompok 123 yang berlokasi di Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jumat (14/8) lalu membagikan 96 unit tempat sampah kepada masyarakat Dusun Sorodanan. Pembagian tempat sampah dilakukan secara door to door dibantu oleh pemuda, PSRT, dan FPD dusun.
Setiap jenis sampah diperlukan tempat pembuangannya masing-masing. Oleh karena itu, KKN Kelompok 123 membantu masyarakat dengan memberikan satu tempat sampah di setiap rumah.
Dengan adanya bantuan tempat sampah itu, masyarakat hanya perlu menyediakan satu tempat sampah lainnya. Mereka sangat antusias dengan pembagian tersebut.
“Saya mewakili masyarakat Dusun Sorodanan mengucapkan terimakasih banyak kepada adik-adik KKN UIN Sunan Kalijaga yang telah membantu memberikan tempat sampah di dusun kami. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat,” ujar Kepala Dusun Sorodanan Sujari.
“Adanya pembagian tempat sampah ini, diharapkan masyarakat lebih selektif dalam membuang sampah berdasarkan jenisnya, serta mengubah mindset dan kepedulian terhadap lingkungan,” tutur Zimam, ketua KKN Kelompok 123.
Usai pembagian tempat sampah, KKN Kelompok 123 masih memiliki tanggung jawab dalam hal pemantauan di Dusun Sorodanan hingga akhir Agustus 2020, sebelum ditinjau oleh FPD dan PSRT setempat.***
elazig mutlu son masaj
kirklareli escort