Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
PEMERINTAH Kabupaten Sragen melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen menggelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Tingkat TK, SD, dan SMP di 5 sekolah negeri dan swasta dengan protokol kesehatan ketat, Kamis (27/8).
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka dilakukan di TK Pembina Negeri Sragen, SDIT Az Zahra Sragen, SDN Negeri 4 Sragen, dan SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen.

Simulasi Pembelajaran Tatap Muka ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno didampingi Sekretaris Daerah Tatag Prabawanto, Kepala Disdikbud Suwardi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dr Hargiyanto beserta jajarannya.

“Kami melihat secara detil mulai dari siswa masuk sekolah dengan pakai masker, pakai face shield, jaga jarak, pemeriksaan suhu tubuh, dan cuci tangan dengan sabun,” kata Wabup Dedy Endriyatno
Selain meninjau kesiapan pembelajaran tatap muka, Dedy Endriyatno berencana memformulasikan peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
Dedy Endriyatno meminta kepala sekolah dan guru supaya tetap mengingatkan siswanya untuk selalu menjaga jarak, tidak meminjam alat tulis dari temannya, serta membawa bekal makan dan minum sendiri dari rumah.
Kepada media, Wabup Dedy mengatakan, sekolah yang dicek sudah menerapkan ketentuan 50% dan SMP maksimal 16% dari kapasitas ruang.
“Hakikat sekolah tatap muka bukan hanya pembelajaran, namun.membiasakan kemampuan anak menjaga diri dan keluarganya serta lingkungan dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dedy.
Wabup menyatakan, meski dinyatakan siap, Pemkab juga menunggu kajian epidemiologi lebih saksama agar tidak membuat keputusan yang salah. Menurutnya, jika kajian etimologi mengarah baik untuk pembelajaran tatap muka, akan dilakukan per 31 Agustus 2020 mendatang. Namun, jika tidak, kemungkinan akan diundur.
Kepala Disdikbud Suwardi menjelaskan, pelaksanaan sekolah tatap muka nantinya akan dilakukan setengah dari pembelajaran murni, yakni 4 jam. “Ini akan dipelajari dan dijadikan bahan evaluasi, apa yang kurang dan perlu diperbaiki. Kegiatan belajar-mengajar (KBM) hanya setengah dari kapasitas ruang kelas, siswa lain bisa mengikuti pembelajaran daring dari rumah,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Suwardi, menunggu keputusan untuk tetap belajar mulai 31 Agustus 2020 atau ada keputusan lain.
Terpisah, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Plupuh Samiyono yang dihubungi inspirasiline.com melalui ponselnya, jelang Salat Jumat (28/8) mengatakan, Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Kecamatan Plupuh dilakukan di TK Aisiah Plupuh, SDN Dari 1, dan SMPN 1 Plupuh.***