Penulis: Yon Daryono
REMBANG | inspirasiline.com
REALISASI investasi di Kabupaten Rembang hampir tembus angka sekitar Rp 1 triliun atau tepatnya mencapai Rp 912.747.452.853. Angka ini meningkat 11,37 persen dibanding tahun lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNaker) Rembang Rofieq Pahlevi membenarkan bahwa realisasi investasi pada semester I 2020 mengalami peningkatan. Bahkan investasi yang tercatat jauh lebih besar, yakni mencapai Rp 8,9 triliun.
“Angka itu yang tercatat. Artinya yang sudah memiliki izin atau formal. Di luar sana jauh lebih besar, karena banyak yang tidak berizin. Contohnya pedagang kakilima atau perusahaan menengah-kecil yang enggan mengurus izin, sehingga tidak tercatat. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja (naker) juga banyak yang tidak tercatat di kami,” terang Rofieq kepada media ini, Rabu (2/9/2020).
Oleh karena itu, dia berharap agar para pelaku usaha di daerah ini segera mengurus izin ke kami. “Kami akan memproses perizinan secara cepat, murah, dan mudah,” tandasnya.
Dia menambahkan, peningkatan investasi di Rembang secara signifikan mulai 2015, seiring dengan mulainya pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Gresik Tbk yang sekarang berganti nama PT Semen Indonesia (PT SI) Tbk di Kecamatan Gunem, yang selanjutnya diikuti anak perusahaan PT SI Tbk tersebut.
“Keberadaan PLTU dan Pelabuhan Niaga di Sluke juga menjadi magnet terjadinya peningkatan investasi di Kota Garam Rembang,” terang Rofieq sambil menambahkan, kehadiran pabrik sepatu di Desa Pasarbanggi/Desa Sridadi, Rembang Kota dan rencana pembangunan pabrik gula mini di Desa Kemadu Sulang, dipastikan juga menambah jumlah nilai investasi dan tenaga kerja.***