Penulis: Yokanan
BLORA | inspirasline.com
PT Gendhis Multi Manis (Pabrik Gula Blora) yang berlokasi di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah resmi menutup Giling Tebu Tahun 2020. Selama proses giling tebu petani berjalan aman dan lancar.
“PT GMM telah melaksanakan operasional giling tebu selama 140 hari, dengan rendemen rata-rata 7,29 persen,” terang Direktur Operasional PT GMM Ihsan.
Sebagai bentuk rasa syukur dan apresiasi kepada petani tebu, manajemen menyerahkan bantuan dua ekor sapi kepada petani, di halaman tipper pabrik, Rabu (23/9/2020).
Bantuan ternak sapi tersebut diberikan kepada petani tebu dengan dua kategori, yakni petani mandiri dan petani anggota Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) penyetor tebu terbanyak. “Alhamdulillah, operasional musim giling tebu 2020 berjalan aman dan lancar,” tambah Ihsan.
Menurut Dirops PT GMM, kegiatan ini (prosesi penyerahan ternak sapi –red), merupakan wujud rasa syukur atas musim giling tebu PT GMM Tahun 2020 yang terlaksana dengan baik, sekaligus bentuk apresiasi kepada petani tebu.
Ditambahkan Ihsan, rasa syukur dan terima kasih PT GMM ini, karena petani telah loyal kepada PT GMM, sekaligus berharap petani tebu terus semangat dan petani tebu lainnya bisa mengikuti.
Dikatakan, tahun ini (musim giling 2020) merupakan tahun pertama PT GMM memberikan penghargaan kepada petani tebu berupa ternak sapi.
Diakuinya, pemberian penghargaan awalnya berupa sepeda motor, numun setelah melihat potensi daerah, akhirnya diberikan ternak sapi agar Blora menjadi surplus daging.
Menurut Ihsan, PT GMM memberikan bantuan berupa sapi, karena selama ini pucuk tebu menjadi komoditas yang dibuang. Dengan memberikan ternak sapi ini, petani dapat juga memelihara sapi dengan memanfaatkan pucuk tebu yang selama ini dibuang, bila dicampur bagase (ampas tebu) yang bisa dibeli dari pabrik (PG).
Selain itu, lanjut Dirops PT GMM, kegiatan ini dapat mendukung Kabupaten Blora swasembada daging sapi, karena sampai saat ini Blora masih sebagai daerah dengan populasi ternak sapi terbesar di Jateng.
Adapun penyerahan bantuan sapi, diberikan langsung oleh Direktur Operasional didampingi jajaran pejabat struktural PT GMM kepada Suhadi (petani mandiri) dan Mudho (anggota KPTR Manteb) sebagai petani penyetor tebu terbanyak musim giling 2020.
Motivasi Petani
“Perhatian PT GMM kepada kami bagus sekali, semoga ini dapat memotivasi kawan-kawan petani lain agar lebih mengembangkan tanaman tebu,” papar Suhadi.
Hal sama disampaikan Mudho bahwa apresiasi dari PT GMM ini merupakan pemicu tekat petani agar terus memperluas lahan tanaman tebunya.
“Saya berharap, penghargaan ini menjadikan petani berlomba untuk menanam tebu dan menyetorkan ke PT GMM,” kata Mudho.
Dalam kesempatan tersebut, Manajer Tanaman PT GMM Suyudhi menjelaskan bahwa jumlah tebu yang disetorkan petani mandiri adalah 23.400 ton atau setara 340 hektare lahan tebu.
Sedangkan dari petani anggota KPTR Manteb, sebanyak 3.600 ton atau hampir seluas 60 hektare, dengan harapan ke depannya uang setor petani tebu ke PT GMM terus meningkat.
Menurut Suyudhi, lahan tanaman tebu di Blora masih jauh dari kebutuhan, baru ada seluas 3.800 hektare. Jadi masih kekurangan bahan baku tebu dengan luasan sekitar 3.000 hektare lagi.
“Kami terus kembangkan dengan memotivasi petani, harapan ke depan lahan tebu di Blora dapat mencapai luas 6.000 hektare lebih,” tambah Suyudhi.
Direktur Operasional PT GMM Ihsan kembali menambahkan, kegiatan seperti ini dapat berlanjut tahun depan dengan tambahan penghargaan untuk petani penyangga agar ada juara I, II, dan III,” tutup Ihsan.***