Jogo Tonggo Dapat Respons Positif Semua Kepala Desa

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com

PROGRAM Jogo Tonggo yang digulirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat respons positif kepala desa (kades) dan warga Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Camat Plupuh Sumarno mengungkapkan, Program Jogo Tonggo itu diimplementasikan dengan pembentukan satuan tugas di tingkat desa, kebayanan, sampai rukun tetangga (RT), yakni Satgas Kesehatan, Satgas Ekonomi, Satgas Sosial Keamanan, dan Satgas Hiburan.

“Nama program yang dibikin tanpa ejaan bahasa Jawa yang tepat itu patut dimaklumi, karena tak semua orang Jawa memahami Wewaton Sriwedari yang bahkan telah ditetapkan tahun 1926 itu,” kata Sumarno dalam rapat koordinasi (rakor) dengan kades dan sekretaris desa (sekdes) di Aula Kantor Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Senin (26/10/2020) pagi.

Empat Satgas Jogo Tonggo yang pembentukannya digagas warga Sragen itu berjalan efektif di hampir setiap desa di wilayah Kecamatan Plupuh.

Kepedulian kepada tetangga itu bukan hanya diwujudkan dalam ronda malam yang dilakukan Satgas Sosial Keamanan, pelayanan Posyandu yang dilakukan Satgas Kesehatan, dan latihan karawitan bagi Satgas Hiburan, tapi juga terlihat dari aktivitas Satgas Ekonomi yang membantu warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Untuk semua itu, pemerintah desa (pemdes) di Kecamatan Plupuh sudah mangalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Jatah Hidup
Kepedulian warga sebagai wujud Jogo Tonggo itu terlihat saat pemberian bantuan jatah hidup (jadup) kepada keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kebetulan beberapa waktu lalu ada warga yang diisolasi mandiri di Technopark.

“Kami dan warga desa membantu memberi bantuan hidup setiap dua hari sekali berupa sembako, sayuran, dan lainnya senilai Rp 200.000/keluarga. Bantuan jadup itu diberikan sampai lima kali untuk mengurangi beban hidup keluarganya,” tutur Sumarno.

Sumarno menjelaskan, sayur-sayuran yang diberikan itu dipetik dari pekarangan warga dan diberikan secara gratis. Program tanam sayuran itu pun digalakkan di setiap rumah, dengan memanfaatkan pekarangan masing-masing.

“Saat panen, siapa pun boleh petik dan gratis. Sayuran itu juga diberikan sebagai bantuan jadup. Warga yang isolasi di Technopark pun dicukupi kebutuhannya, seperti vitamin, dan seterusnya. Jadi mereka mintanya apa dituruti,” ujarnya.

Sayuran itu ditanam para kader PKK untuk program Jogo Tonggo Sragen. Mereka menanam bayam, cabai, terong, kangkung, ubi jalar, tomat, dan sayuran lainnya. Mereka sudah memiliki komitmen bersama saat warga membutuhkan boleh memetik gratis.

Kesadaran Bermasker
Di sisi lain, para warga sudah memiliki kesadaran untuk memakai masker. Sumarno mengklaim, kesadaran pakai masker di Kecamatan Plupuh mencapai 90 persen, karena setiap orang di Kecamatan Plupuh sudah memiliki minimal lima lembar masker kain.

“Kami masih terus mengedukasi warga untuk pakai masker. Bila masih mendapati warga tak pakai masker, kami datangi dan beri sanksi sosial menyanyi Garuda Pancasila atau menghapal Pancasila, kemudian diberi masker. Untuk cuci tangan, hampir setiap RT memiliki tempat cuci tangan,” beber Sumarno.

Menurutnya, rakor kali ini sengaja dibarengkan dengan sekdes, dengan harapan untuk menyinkronkan program pemdes.

“Alhamdulillah, di Kecamatan Plupuh sampai hari ini, Senin (26/10/2020) tidak ada penambahan kasus Covid-19 dan saya berharap seterusnya tidak ada penambahan,” terangnya.***