Sego Pager, Nasi Khas Grobogan Racikan Dedaunan Tanaman Pagar

KULINER

Penulis: Joko Widodo
GROBOGAN | inspirasiine.com

SEGO pager? Mungkin masyarakat di luar Kabupaten Grobogan belum tahu atau mendengar, apalagi mencicipi nasi khas ini.

Bahkan sebagian warga Grobogan pun belum tahu kuliner murah meriah ini.

Belakangan, makanan yang bentuk penyajian dan rasanya mirip nasi pecel ini ramai dibicarakan. Warung penjualnya merebak bagai jamur di musim hujan.

SUKARNI, pemilik warung sego pager Yu Karni.

Di sebagian wilayah Grobogan, banyak bertebaran warung sego pager. Akhirnya, masyarakat seakan “mematenkan” nasi pager sebagai salah satu ikon kuliner khas Kabupaten Grobogan, selain sale pisang, kecap, swike, dan sate kelinci.

Dibayari Bupati
Kelewat booming-nya sego pager di Kota Purwodadi, ibukota Kabupaten Grobogan, Bupati Sri Sumarni beserta rombongan sempat mampir di warung Yu Karni, salah satu warung sego pager, di Jalan Untung Suropati.

“Bupati dan rombongan menyempatkan mampir di warung kami dan orang-orang yang lagi jajan di warung dibayari semua oleh Bupati,” ungkap Sukarni, yang biasa disebut Yu Karni.

Sudah lima bulan berjualan, sampai saat ini, warung sego pager Yu Karni selalu dipenuhi pembeli.

Menurut pengakuannya, tiap hari dia menghabiskan 15 kg nasi. Bahkan jika hari libur bisa mencapai 25 kg beras.

Disebut sego pager, karena bahan dasarnya selain beras, juga dicampur dengan sayuran/dedaunan tanaman hijau yang biasa ditanam di pagar-pagar seperti kemangi, daun kates (pepaya), mlanding atau petai cina, ditambah uyah goreng atau kelapa parut yang digoreng sangrai.

“Inilah yang membedakan sego pager dengan sego pecel. Pokoknya, selain murah meriah, dijamin enak dan bikin ketagihan,” ujar Yu Karni, berpromosi.

Bagi pembaca yang penasaran, silakan mencobanya.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *